BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Pasca di tangkapnya 5 ABK KM.Rohmani GT.15 No.217 PPb
yang sebelumnya sempat memberikan perlawan di bantu puluhan warga yang
diduga pereman bayaran untuk mengawal para penyelundup.
Peristiwa
itu terjadi saat Petugas TNI Angkatan Laut dan Bea dan Cukai melakukan
penyergapan Terhadap kapal penyelundup pakaian bekas di Perairan Asahan,
Akibatnya
seorang warga Tanjung Balai Asahan Eka Aldi Syahputra (38) tewas
diduga akibat tertembak petugas patroli Angkatan Laut Lantamal Belawan ,
kejadian tersebut sekira pukul 6.30 WIB di sekitar perairan selat
malaka, Tanjung Balai Asahan, Jumat (22/01/2016) , sementara 2 warga
lainnya masing masing Fatma (39) dan Darma (28) terluka dan kini dirawat
di rumah sakit di Tanjung Balai Asahan.
Komandan
Pangkalan Utama TNI AL-1, (Danlantamal), Laksamana Pertama TNI Yudo
Margono, Kepada sejumlah wartawan sabtu pagi (23/01/2016) sekitar pukul
09.00 wib di Mako Lantamal-1 di Belawan, mengatakan Pihaknya menetapkan
status siaga 1, untuk mengantisipasi peristiwa pasca penyergapan
penyelundup yang menewaskan seorang warga.”sampai saat ini situasi masih
kondusif”, karena kita bukan melawan masyarakat akan tetapi melawan
pereman yang dikendalikan pemilik Barang berinisial H.Iqbal.
"Preman
itu sengaja sudah di siapkan untuk melawan aparat yang akan menangkap
dan memeriksa kapal ini, pedang-pedang dan peralatan senjata tajam sudah
mereka persiapkan makanya mereka menyerang petugas. Ada satu kapal yang
lolos dari tangkapan petugas TNI AL yaitu KM.Bahagia," terangnya.
Jenderal
berbintang satu ini mengatakan, Untuk mengantisipasi hal ini tidak
terulang lagi dan menghindari korban dari masyarakat supaya kapal tidak
sampai kepantai ,Nanti kedepan Pihaknya akan menenggelamkan kapal-kapal
penyeludup ditengah.
“Ada
5 orang ABK KM. KM.Rohmani yang di amankan Suwarno, Halim Tanjug,
Sutrisno, Herman, Dodi Gunawan sedangkan Syahrial (Nahoda) melarikan
diri bersama para Pereman” Lebihlanjut dikatankanya, Diharapkan
masyarakat di T,Balai Asahan tidak terpropokasi dengan situasi ini jadi
ini kita buka melawan masyarakat akan tetapi kita melawan preman yang
melawan aparat yang di gerakkan pemilik barang.
Sedangkan
Penangan pekara ini, untuk proses penyeludupan akan diserahkan kepada
Bea Cukai sedangkan untuk penangan kriminalnya karena melawan aparat
maka diserahkan kepada kepolisian,Tambahnya.
Menurut
pengakuan para ABK KM.Rohmani yang tertangkap Pemilik Barang dan Kapal
adalah H.Iqbal dia juga orang yang menggerakkan massa untuk melawan
petugas dengan membayar Rp 50.000,- perorangnya. ”kami hanya di bayar Rp
1.200.000,-/ teripnya jika pekerjaan kami membawa barang ini sampai
pada tujuan sebut Suwarno salah satu ABK KM. Rohmani,sedangkan untuk
melawan dan menyerang aparat kami sama sekali tidak tahu”akunya.(abu)
Posting Komentar
Posting Komentar