MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumt) Ir H
Tengku Erry Nuradi MSi menyatakan apresiasi terhadap Nahdlatul Ulama
(NU) yang tidak hanya penjaga akidah umat, tetapi juga peduli terhadap
kesejahteraan warga NU (nahdliyin) dan masyarakatk luas.
Apresiasi
tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi dalam acara pembukaan Rapat
Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (PLNU)
2016 di ruang Medan International Convention Center (MICC), Jl Gagak
Hitam Medan, Sabtu (2/4/2016). Rakernas PLNU sendiri berlangsung selama
tiga hari sejak tanggal 1 hingga 3 April 2016.
Hadir
dalam acara itu Ketua PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA, Rois Aam KH
Ma’ruf Amin, Sekretaris Jenderal PB NU H Helmy Faishal Zaini, Ketua PW
NU Sumut Afifuddin Lubis, para ulama dan tokoh masyarakat.
Dalam
kesempatan itu, Erry menyatakan, upata meningkatkan kesejahteraan kaum
nahdiyin merupakan langkah strategis dalam kemajuan perekonomian bangsa.
NU sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) terbesar di Indonesia,
memiliki kekuatan luar biasa dalam mendorong pertumbuhan perekonomian.
“Meningkatnya perekonomian umat, akan mempengaruhi peningkatan
perekonomian nasional. NU punya kepedulian untuk ini,” sebut Erry.
Tidak
hanya mengulas strategi mendorong pertumbuhan warga NU, Erry juga
berharap Rakernas LPNU 2016 di Medan juga menelurkan solusi cerdas dalam
menyiasasi pemberlakuan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Era
Masyarakat Ekonimi Asean sudah berjalan sekitar 3 bulan. Saat ini
masyarakat belum mendapatkan manfaat significant, khususnya di Sumut.
Kita menilai juga secara nasional. Jangan terus begini. Era MEA harus
memberikan manfaat untuk masyarakat secara nasional,” harap Erry.
Dalam
kesempatan itu, Erry juga menyatakan sejumlah kendala yang dihadapi
Sumut dalam mendorong laju pertubuhan ekonomi, diantara seputar harga
gas industri yang masih tinggi serta ketersediaan daya listrik.
Harga
gas industri di Sumut, sebut Erry, merupakan harga termahal di
Indonesia, mencapai US$ 12 per juta British Thermal Unit (MMBTU) dari
sebelumnya US$ 14 MMBTU. Dampaknya, industry mengalami kendala dalam
berproduksi akibat tingginya biaya operasional pengadaan gas.
“Gas
merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi Sumut. Jika harga gas tetap
mahal, industri menjadi tidak miliki daya saing. Kita berharap,
pemerintah pusat mengeluarkan regulasi yang mengatur harga gas di
Sumut,” harap Erry.
Demikian
juga persoalan ketersediaan daya listrik yang masih menjadi masalah.
Pasokan yang tersedia, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan industry.
“Walaupun
kata PLN daya yang tersedia cukup, hari ini listrik di Nias padam semua
karena kontrak dengan PLN dihentikan sepihak. Dengan kondisi ini, kami
di tentu tidak bisa bicara daya saing. Untuk itu, kami membutuhkan
dukungan pemerintah pusat. Semoga PBNU dapat memberi masukan kepada
pusat soal ini,” harap Erry
Sementara
Rois Aam KH. Ma’ruf Amin menegaskan, NU akan terus mencari cara dalam
mendorong pertumbuhan perenonomian bangsa. Langkah dan strategis selama
ini harus ditingkatkan, termasuk menggalang seluruh pelaku usaha di
tingkatan NU.
“NU juga konsen memberdayakan pengusaha lemah dan UKM menjadi pusat inkubasi bisnis di seluruh Indonesia,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf
menyatakan, NU saat ini mengembangkan sektor komersial dan sosial. Dua
sektor tersebut dinilai potensial dikembangkan dalam upaya mendorong
pertumbuhan perekonomian, tidak hanya bagi nahdliyin, tetapi juga bagi
masyaralat luas secara nasional. “Seiring itu, NU juga memberdayakan
bidang zakat dan wakaf. Regulasi undang-undang juga terus kita dorong
agar berpihak kepada ekonomi umat,” ujar Ma’rif. Potensi NU di bidang
ekonomi, sebut Ma’ruf, sangat besar karena didukung oleh warga NU yang
tercatat mencapai 90 juta orang lebih. Namun potensi itu belum
dimaksimalkan dengan baik.
“NU
selama ini tidur. Sekarang ini sudah bangun. Selama ini umat NU digarap
orang, sekarang bangun dari kita sendiri untuk kepentingan diri kita
demi kemajuan bangsa dan negara,” ajak Ma’ruf.
Sebelumnya
acara pembukaan Rakernas PLNU, Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi
menjamu para rombongan PB NU sarapan bersama di rumah dinas Gubernur
Sumut (Gubernuran), Jl Sudirman Medan, Sabtu sekitar pukul 08.00 WIB.
Dalam
kesempatan itu, sebelum menyerahkan cenderamata kepada Ketua PB NU Dr
KH Said Aqil Siroj, Tengku Erry Nuradi menyempatkan diri berdiskusi
dengan sejumlah petinggi PB NU terkait sejumlah persoalan yang tengah
dihadapi Sumut dalam upaya mendorong roda pembangunan. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar