MEDAN
| GLOBAL SUMUTPelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H
Tengku Erry Nuradi MSi mendorong SMA di Sumut menerapkan Ujian Nasional
(UN) menggunakan system Computer Based Test (CBT) tahun depan.
Harapan
itu disampaikan Tengku Erry Nuradi saat meninjau pelaksanaan UN hari
pertama di beberapa SMA di Medan, Senin (4/4/2016). Turut dalam tinjauan
anggota DPR RI Sofyan Tan, Walikota Medan Drs T Dzulmi Eldin SMSi,
Kepala Bappeda Sumut Arsyad Lubis, Kapala Badan Perizinan Terpadu (BPPT)
Sumut Sarmadan Hasibuan, anggota DPRD Sumut dan sejumlah SKPD Sumut
lainnya.
Tinjauan
pertama, rombongan melihat pelaksanaan UN di SMA Negeri I, Jl Cik
Ditiro Medan. Kemudian rombongan bergerak ke MAN 2, Jl Wilyam Iskandar
(Pancing) Medan. Tinjauan selanjutnya rombongan melihat pelaksanaan UN
di SMA swasta Primeone Scholl di Jl Tritura Medan.
Dari
hasil kunjungan, secara umum pelaksanaan UN berlangsung lancar. Kendati
begitu, hanya sebagian kecil sekolah yang telah menggunakan sistem CBT.
Sebagian besar lainnya masih menggunakan sistem manual atau akrab
dikenal dengan sebutan sistem Paper Based Tes (PBT).
“SMA
Negeri I sudah menggunakan UN online dengan sistem CBT. Beberapa
lainnya masih menggunakan sistem manual menggunakan kertas soal dan
lembar jawaban,” ujar Erry.
Dalam
kesempatan itu, Erry berharap SMA di Sumut telah melaksanakan UN CBT di
tahun mendatang, teruma di SMA Negeri di 33 kabupaten dan kota di
Sumut.
“Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara siap membantu penyeragaman sistem UN SMA tahun
yang akan datang. Selain lebih efektif, sistem CBT akan mengantipasi
kecurangan seperti bocornya soal,” ujar Erry.
Erry
berharap pemerintah pusat membantu dalam penyiapan sarana komputer agar
pelaksanaan Ujian Nasionan Berbasis Komputer (UNBK) di Sumut dapat
dilakukan di masa mendatang.
“Tahun depan, sistem pendidikan sudah berubah. Semua akan berbasis teknologi,” sebut Erry.
Meski
UN saat ini tidak lagi penentu utama kelulusan siswa, pelaksanaan UN
harus dilandasi kejujuran. Dengan demikian, standarisasi kemampuan siswa
akan tetap terjaga dengan baik. Kita berharap para siswa akan terus
memacu diri dalam meningkatkan kemampuan diri agar diterima di Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ternama.
“Hasil
UN sistem CBT juga dapat digunakan sebagai tolak ukur, evaluasi dan
pemetaan, guna melihat kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran. Mana
yang masih kurang, tentu akan ditingkatkan,” papar Erry.
Sementara
Anggota DPR RI Sofyan Tan menyayangkan Kota Medan belum maksimal
melaksanakan UN menggunakan sistem CBT tahun 2016. Berbeda dengan
Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya.
“SMA
di Surabaya sudah 100% UN berbasis komputer. Sedang di Sumut masih
tercatat 99 sekolah, 39 sekolah diantaranya ada di Medan. Padahal jumlah
SMA yang menggelar UN di Sumut lebih dari 400 sekolah,” ujar Sofyan.
Untuk
itu, Sofyan Tan berpesan agar Walikota Medan menempatkan Kepala Dinas
(Kadis) Pendidikan yang memiliki kemampuan dalam mengelola pendidikan
yang baik.
“Komisi
X DPR RI sendiri terus mendorong pemerintah pusat untuk perhatian dalam
mewujudkan UN sistem CBT dengan memberikan bantuan komputer dan
perangkat pendukung lainnya,” jelas Sofyan.
Kepala
Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Medan, Safrimi mengatakan, sesaat sebelum
pelaksanaan UN sistem CBT berlangsung, server kompter sempat mengalami
error di salah satu ruang ujian. Namun kendala tersebut dapat
ditanggulangi setelah teknisi melakukan perbaikan.
“Setelah
ditangani selama sekitar satu jam, tepat jam 07.55 WIB server sudah
bisa digunakan lagi. Ujian berlangsung lancar,” sebut Safrimi. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar