MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Masyarakat Kota Medan harus kembali diingatkan bahwa
pentingnya pogram Keluarga Berencana (KB) dalam rangka pengendalian
pertumbuhan penduduk, untuk masyarakat perkotaan kiranya dapat
memahamaminya dan sudah merasakan bagaimana susahnya berkeluarga besar,
banyak hal kesulitan yang dialaminya seperti megalami kesulitan tempat
tingal serta mengalami kesulitan lainnya, yang perlu dibagun adalah
kesadaran masyarakat diluar perkotaan yang masih lekat dengan budaya
yang seharusnya diperbaiki, seperti banyak anak banyak rezeki.
Demikain
Hal ini disampaiakan Wakil Walikota Medan Ir. Akhyar Nasution saat
membuka pencanangan Bulan Bhakti Ikatan Bidan Indonesia (IBI)-Keluarga
Berencana (KB) Kesehatan Kota Medan, dalam rangka memperingati Hut IBI
Medan yang ke-65 tahun 2016, digelar di Rumah Sakit Advent Jalan Gatot
Subroto, Rabu (6/4/2016). Hadir mewakili Ketua TP PKK Kota Medan Nyonya
dr. Aisyah Musadad, Wakil Ketua IBI Sumut Dina Ria Girsang M Psi,
Direktur Rumah Sakit Advent dr. Rudi Charles Dodo Sitepu.
Akhyar
menambahkan, setiap kelahiran 80 orang membutuhkan satu hektar sawah
guna menyediakan panganan beras, satu hektar sawah menghasilkan 10 ton
beras inipun dihasilkan dengan dua kali panen, konsumsi beras untuk satu
orang sebanyak 130 kg pertahun dan ini belum berbicara energi yang lain
seperti sayur mayur, nabati dan lainnya, jadi keterbatasan sumber daya
alam ini yang perlu disiasati dengan menekan lajunya jumlah penduduk
melalui program KB.
"Lahan
semakin tidak ada karena pembangunan, orang tidak mau lagi jadi petani
konsekwensinya harga beras melambung, jadi para ibu kalau harga beras
mahal jangan ngomel, inilah kondisi yang terjadi, dan untuk mensiasati
hal ini program KB perlu di tumbuhkan lagi dan digalakkan" ujar Akhyar.
Lebih
lanjut Ahkyar mengatakan, pemerintah Kota Medan memberikan apresisi
kepada IBI yang menggelar kegiatan ini, berperan mendukung pembangunan
dibidang kependudukan dan KB. Kota Medan berkembang menjadi kota
metropolitan, dengan posisi yang strategis tentu memiliki berbagai
konsekwensi sosial yang kompleks yang berimplikasi terhadap tantangan
kehidupan masyarakat seperti munculnya pengangguran, kemiskinan,
tindakan kriminal dan kesenjangan sosial serta pemukiman kumuh.
"Untuk
itulah Pemko Medan bersama mitra kerja seperti IBI diharapkan bisa
bekerjasama terus menerus dan terpadu sebagai upaya mendorong
pengendalian pertumbuhan penduduk melalui perumusan kebijakan dan
penyusunan langkah strategis guna meningkatkan derajat kesehatan
sekaligus kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Kepala
Badan Pemberdayan Perempuan Dan KB Kota Medan Muslim Harahap M.AP
mengatakan, untuk Kota Medan pertumbuhan penduduknya masih rendah
dibawah target nasional yakni 1,8, dengan jumlah anak dua sudah
terpenuhi, kesibukan masyarakat perkotaan memberikan kontribusi
rendahnya jumlah angka penduduk, namun pemko terus menyisir daerah
pinggiran karena daerah ini pertumbuhan penduduknya agak tinggi termasuk
daerah pelabuhan, Marelan dan lainnya.
Ketua
IBI Kota Medan Sempa Malem Barus M.Keb menjelaskan, Ikut ber KB dapat
mengurangi tingkat kematian ibu dalam melahirkan dan pasangan usia subur
bisa memilih menunda atau menjarangkan serta membatasi jumlah
kelahiran, bulan bhakti KB Kesehatan ini dilaksanakan di 21 kecamatan,
setiap klinik Swasta melayani KB secara gratis selama April sampai Juni
2016 dengan target, UID 450 orang, Inplan 1.250 orang, suntikan 1.260
,Pil 958, MOP 60, MOW 150.(rls)
Posting Komentar
Posting Komentar