0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Semaraknya perjudian di kota Medan, membuat para warga yang berada dekat dilokasi lapak perjudian semakin resah. Bahkan warga berharap pihak aparatur hukum segera menggrebek dan menangkap bos/pemilik judi dengan serius. Bukan hanya sekedar pencitraan.

Seperti yang diungkap oleh sumber, judi yang berada di kota bangun Kecamatan Medan Deli, mesti telah di gerebek oleh pihak Polres Pelabuhan, masih juga ada yang nekad bermain.

"Masih ada bang yang main ditempat kami. Orang-orang keturunan kebanyakan bang. Abang datang aja kesana, cek sendiri. Ada juga yang masih bermain. Harus serius dibersihkanlah judi ini. Jangan hanya pencitraan. Saya takut suami dan anak saya jadi ikut-ikutan."ucap seorang wanita warga kota bangun Kec. Medan Deli yang namanya tidak ingin dicatut oleh globalsumut.com di salah satu Kantor Dinas dikota Medan.

Polda Sumut sudah melakukan penggrebekan di wilayah hukum Polsek Medan Helvetia yakni markas judi jenis mesin ketangkasan Milenium Zone di Komplek Milenium Plaza Jalan Kapten Muslim beberapa bulan yang lalu. Judi jenis ketangkasan sama dengan milik Milenium Zone yang berada di Jalan Adam Malik di areal SPBU samping Hotel GA, masih terus beroperasi. Belum ada tindakan yang diberikan dari pihak Kepolisian.

Menurut sumber terpercaya, bahwa judi mesin ketangkasan yang pernah dilihatnya dan pernah bermain, masih terus beroperasi. Ironisnya, sejumlah oknum perwira di Polda Sumut dan Polresta Medan diduga mendapat setoran rutin.

"Tidak pernah ada pihak kepolisian melakukan sidak kelapangan. Pada hal, pasti ada informasi yang masuk ke polisi mengenai judi itu. Enggak ada sama sekali lah sidak ke lokasi SPBU itu."ucap Sumber

Menurut keterangan sumber yang terpercaya tersebut,  beberapa oknum Polisi di Polda Sumut yang diduga terlibat adalah FN, IQ, AM, JS. "Kalau di Polda bagian VC diduga dapat setoran. Kalau sering datang ke lokasi AM. Beberapa anggota Polisi berpangkat perwira yang diduga dapat setoran. FN dan JS juga diduga dapat setoran. Pokoknya kalau yang disebutkan tadi datang ke lokasi, dapat fasilitas dari bos judi itu."ungkap Sumber.

Selain itu juga, sumber menyebutkan ada 6 mantan Kapolresta Medan yang diduga mendapat setoran dari Markas Judi tersebut. "Kalau tidak salah, ada 6 mantan Kapolresta diduga terlibat dalam setoran. Salah satunya yang terakhir pindah ke Mabes Polri. Ini saya dapat cerita dari pemilik saham judi itu. Polresta (Poltabes) sangat terselubung. Makanya tidak ada yang tau dugaan setoran masuk ke Polresta Medan. Intinya polisi tidak akan menggerebek"kata Sumber.

Lanjutnya (sumber), pemilik Markas judi diareal SPBU di Jalan AM tidak sendiri (seorang). "Ada 3 orang yang megang saham judi itu, SNJ dan L. Yang satu kurang kenal saya. Disebut-sebut SNJ dilindungi oknum perwira. Kalau SNJ itu pemilik SPBU itu. SNJ licik mainnya. Pintar bermain hukum. Tidak mudah untuk menangkapnya. Karena kedekatan dengan perwira menengah di kepolisian. Yang digrebek di Plaza Milenium itu ulah SNJ. Jahat dan licik lah. Tapi kalau L, cantik mainnya. Kalau bukan orang-orang yang didalam, Tidak ada yang tau dia miliki saham judi itu"jelas Sumber.

Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso melalui Kabid Humas Kombes Pol Rina Sari Ginting saat dikonfirmasi tentang sanksi tegas apa yang akan diberikan jika ada benar anggota Kepolisian maupun perwira terlibat dalam kegiatan ilegal seperti mendapat suap dari markas perjudian dan membeckingi via selular, Rabu (3/7/2016), sampai berita ini dilangsir belum memberikan tanggapan. (Tim)

Posting Komentar

Top