0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Nyali nakhoda kapal ikan PT. Jasa Hasil Laut Gabion Belawan Khairuddin alias Enden warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan patut diacungkan jempol. Nakhoda angkuh itu tidak takut Polisi termasuk Jendral meskipun dirinya (Khairuddin-red) disebut-sebut terlibat dalam kasus hilangnya 4 nelayan asal Kelurahan Bagan Deli (Mhd. Zein, Rajali Abdi, Hamdani Karpiol, dan Fachruddin Ahmad-red)  itu. Kasus tersebut dilaporkan ahli waris ke Polairdasu dengan bukti laporan Nomor : STPL/08/II/2016/Ditpolair, 17 Februari 2016. Minggu (28/11/2016).

Hal itu diakui Khairuddin ketika ditemui wartawan di tempat kediamannya belum lama ini.  Nakhoda sombong itu berang bahkan nyaris ribut sama wartawan saat dicerca pertanyaan.

“Aku tidak takut sama Polisi, Jendral sekalipun aku tidak takut. Silahkan aja mau lapor kemana, sekarang kalian ke luar”. Kata Enden sambil pukul dinding rumahnya dan usir wartawan.

Kasus hilangnya 4 nelayan yang disebut-sebut dibunuh 8 orang nakhoda kapal ikan Gabion Belawan itu ditindaklanjuti Kapolri Jendral Tito Karnavian. Melalui surat Kapolri Nomor : R/1938/X/2016/Itwasum Kapolri minta klarifikasi Kapoldasu Dr. H. Ryko Amelza Dahniel terkait kasus tersebut.     

Kapal ikan Gabion Belawan yang digunakan nakhoda untuk habisi nyawa 4 nelayan Bagan Deli itu masing-masing KM. Maju Jaya, KM. Sumber Bahagia Baru, KM. Sejahtera, KM. Metro Politan, KM. Bintang Surya, KM. Sumber Bahagia, dan 2 kapal transport (illegal menyaru jadi kapal jalur-red). Kapal ikan itu bertambat di tangkahan gudang cerewet Gabion Belawan. Sementara pemilik kapal A Heng.

Sementara 8 orang nakhoda kapal ikan (1 ABK-red) yang kini jadi target Polisi itu Khairuddin alias Enden, Syaiful Bahri alias Bol alias Atok, H. Zul, Rajali alias London, Udin (nakhoda serap-red), Udin Tanjung, Memen (nakhoda kapal transport ikan-red), dan Rizky alias Kiki (ABK-red).

Kasus itu bergulir di Polairdasu hingga 10 bulan. Sejumlah penyidik dimutasi akibat kasus tersebut. Kasus yang heboh di kalangan nelayan Bagan Deli itu sempat dingin setelah pengacara pemilik kapal ikan Gabion Belawan datang ke markas Polairdasu. Merasa curiga, ahli waris lanjutkan pengaduan ke Kapolri.

Ceritanya 4 nelayan asal Bagan Deli yang tumpangi perahu Lumba-Lumba milik tokeh Amir warga Bagan Deli minta ikan untuk makan malam kepada nakhoda Zul. Sialnya 4 nelayan pancing itu dituduh perampok. Melalui pesawat radio Zul minta bantuan ke nakhoda lainnya yang 1 tokeh, akibatnya perahu yang ditumpangi 4 nelayan tersebut hancur setelah digilas kapal ikan Gabion Belawan.

Mulanya 4 korban itu berhasil raih pelampung (pieber-red) untuk selamatkan diri, namun upaya korban gagal setelah pelampung kembali digilas nakhoda Khairuddin. 4 korban menjerit histeris di tengah laut, pekikan “Allahu Akbar” yang keluar dari mulut korban tak dihiraukan, 8 nakhoda yang kerasukan setan itu bergantian lindasi 4 korban yang terapung di tengah laut, akibatnya ke 4 korban tenggelam ke dasar laut. Hingga kini mayat ke 4 orang korban pembantaian sadis itu belum ditemukan. (02/red).

Posting Komentar

Top