Global Sumut.com | Headline Sumatera Utara

KPPPA Gelar Pelatihan Isu Gender dan Anak Dalam Pemberitaan

globalsumut 0 Agustus 14, 2019

<div id="yiv9976328454" style="overflow-wrap: break-word;">
<div style="overflow-wrap: break-word;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: #fffffe; font-family: sans-serif;">  </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRwwrxNxMVrZyIeygi5xC9aDGaadPwXLHO4og24Xlvirmb98Xq8awypI0j1F0oTsVKhp0fFgE2aHZoBsBAV-UkpALTA4G4qHjIywwRQ2uYO9vA4w1DEOV8Bz1P4lZ0-7l8TGOIleqnML9E/s1600/IMG_20190814_135647.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1280" height="478" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRwwrxNxMVrZyIeygi5xC9aDGaadPwXLHO4og24Xlvirmb98Xq8awypI0j1F0oTsVKhp0fFgE2aHZoBsBAV-UkpALTA4G4qHjIywwRQ2uYO9vA4w1DEOV8Bz1P4lZ0-7l8TGOIleqnML9E/s640-rw/IMG_20190814_135647.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div id="yiv0649786147yMail_cursorElementTracker_1565929573755" style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menggelar pelatihan tentang isu gender dan anak dalam pemberitaan bagi SDM media di grand Mercure 14-15 Agustus 2019. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
Acara tersebut turut dihadiri oleh Asisten deputi partisipasi Medan Kemen PPPA-RI, Drs Fatahillah M.Si, Kepala dinas PP dan PA Provinsi Sumatera Utara, Hj. Nurlela M.Ap dan Ketua Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Uni Z Lubis. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
Dalam sambutannya Hj. Nurlela mengatakan kasus gender dan anak masih sangat abu abu untuk diberitakan yang selayaknya. Cara menulis berita oleh jurnalis mengenai anak, perempuan masih sangat bias dan cenderung menyalahkan perempuan sebagai penyebab dan korban. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
Ia menambahkan, perempuan sebagai masyarakat yang termarjinalkan untuk kebutuhan secara khusus. Padahal perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki laki dalam konteks gender, keadilan dan hak lainnya. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
Hj. Nurlela mengharapkan tahun mendatang diharapkan Sumatera Utara tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Baik secara eksplorasi, perdagangan anak dan perempuan, dan kesenjangan sosial. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
Sebanyak 14 kabupaten/kota di Sumatera Utara  menjadi kota layak anak. Untuk tahun 2019 ini Sumut menjadi penggerak kota layak anak. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
Ia juga mengharapkan kab/kota lainnya yang belum menjadi kota layak anak akan menjadi kota yang layak anak. Khusunya di Nias yang masih sangat jauh dari kota layak anak sebab regulasi dan struktural masih belum sesuai. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Uni Z Lubis mengatakan peliputan harus mengandung unsur perspektif gender. Unsur gender equality dan empati harus ada pada peliputan dan jurnalis perempuan. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
Jurnalis harus melihat lebih tajam angel yang menjadi objek pemberitaan dalam meliput kasus dan persoalan perempuan seperti kekerasan, tindakan kriminal dan lainnya. </div>
<div style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
<br style="overflow-wrap: break-word;" /></div>
<div id="yiv0649786147yMail_cursorElementTracker_1565929453775" style="font-family: sans-serif; overflow-wrap: break-word;">
"Khususnya pemberitaan yang objeknya perempuan jurnalis harus melihat lebih tajam sensualitas dan objek lainnya. Kadang masalah pelecehan, kasus kekerasan seksual perempuan selalu disalahkan dan di eksploitasi secara mendalam," ucapnya (Ulfah)</div>
<br /></div>
</div>

KPPPA Gelar Pelatihan Isu Gender dan Anak Dalam Pemberitaan

MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menggelar pelatihan tentang isu gender dan ...