0

MEDAN LABUHAN I GLOBAL SUMUT - Waduk seluas 9 Ha di Perumahan Griya Martubung Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan sebagai resapan air bila hujan datang untuk mengantisipasi banjir kini sudah jadi hutan belantara.

Saat ini hanya hujan sebentar saja sebahagian Perumahan Griya Martubung I sudah digenangi air dan banjir karena Waduk tersebut tidak mampu lagi menampung air.
   
Warga Griya Martubung resah karena Perum Perumnas Cabang Sumut I Naswin Yessa tidak mau peduli dengan warga penghuni akan dampak banjir di perumahan itu sebab tidak ada niatnya untuk melakukan pembersihan waduk tersebut dari eceng gondok dan tumbuhan lainnya yang sudah tinggi.
   
Akibatnya seluruh Waduk itu tumbuh hutan terjadi pendangkalan dan tidak bisa lagi menampung air bila hujan turun sehingga rumah-rumah diseputarannya terendam,kata warga.
     
Salah seorang warga dan juga anggota DPRD Kota Medan dari Partai Buruh  Fraksi Medan Bersatu Ir Juliaman Damanik,Jumat (15/3) mengatakan sebaiknya Manager Perum Perumnas Cabang Sumut Naswin Yessa harus pro aktif melihat kondisi rumah-rumah di Griya Martubung yang selama ini tergenang banjir padahal ada waduk berfungsi sebagai resapan air bila hujan turun.
     
Sangat disayangkan Waduk itu tidak dirawat akibatnya dipenuhi hutan dan mengalami pendangkalan bahkan pintu airnya sudah tidak ada lagi.
     
Mirisnya,kata Juliaman Damanik, Waduk itu sudah dijual Manager Perum Perumnas Naswin Yessa kepada pengusaha untuk dikelola menjadi perumahan, sangat luar biasa prilakunya,sesalnya.
     
Kalau waduk itu dikelola pengembang untuk perumahan maka seluruh rumah di Perumnas Griya Martubung akan tenggelam bila hujan turun melebihi normal.
      
Menurut warga setempat Jasa Sihombing, awalnya dana pemeliharaan waduk itu ada dianggarkan Perum Perumnas Regional I Medan setiap tahun anggaran untuk perawatan pembersihan dari tumbuhan air tapi boleh dikata selama ada perumahan itu hanya dua kali dibersihkan.
       
Warga mengharapkan supaya waduk itu kembali difungsikan sebagai resapan air supaya perumahan itu tidak selalu terendam bila hujan turun melebihi normal, jangan sampai dijual atau dikelola pengembang menjadi perumahan,ucap warga. (D.Pasaribu/Global/Mdn)

Posting Komentar

Top