0




Pasar Martubung Diduga Sengaja Di Biarkan Hancur
 
LABUHAN I GLOBAL SUMUT - Ratusan kios
di pasar Martubung Jalan Tanggug Sentosa Blok IV Griya Martubung Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan hancur tanpa atap dan dinding Rabu (19/06/2013).

Pasar yang dibangun Developer  CV.MARDHIKA sekitar tahun 2000 tersebut kondisi sudah memperihatinkan.
Guna mengaktifkan serta menarik kembali minat pedagang untuk berjualan di pasar tersebut, perlu subsidi dari pemerintah kota untuk pedagang.

“Kalau tidak juga berfungsi ini namanya proyek mubajir alias buang - buang anggaran, jadi untuk kembali mengaktifkan Pasar Martubung perlu adanya subsidi bagi pedagang, supaya pedagang tertarik untuk berjualan di sekitar pasar ,” selain itu pasar liar dijalan Rawe Kelurahan Tangkahan yang katanya dipelihara PD Pasar dialihkan Kepasar Martubung, Kalau pemerintah mau ya bisa saja bang, pasar liar dijalan rawe menggunakan badan jalan ,setiap hari bikin macet sementara pasar resmi ini tak berpungsi kan lebih baik pasar liar di pindahkan ke mari di pasar ini halannya cukup luas kok,tapi itupun kalau pemerintah mau bang.kata salah satu pemilik kios

Dari pantauan dilapangan  Aneh Bin Ajaib nyat terlihat di kawasan Griya Martubung, justru keberadaan pasar resmi yang dibangun sejak lama tampak hanjur lebur malah keberadaan pasar liar yang setiap pagi dan sore harinya bikin macet dikarena pasar -pasar liar menggunakan badan jalan seperti pasar di Komplek Yuka dan di Jalan Rawe Kelurah Tangkahan.

Pasar -pasar liar ini diduga sengaja di ciptakan untuk kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi oknum Pejabat PD Pasar Kota medan, pasalnya di kedua pasar liar ini tampak oknum -oknum petugas setiap harinya sibuk mengutip iruran sewa tempat.

Disisi lain jelas keberada kedua pasar liar ini sangat mengganggu warga masyarakat pengguna jalan, namun dikarenakan ada kepentingan berbagai pihak, maka pasar liar ini terus berjalan tanpa mengindahkan peraturan yang ada.

informasi yang di himpun GLOBAL SUMUT pasar liar dijalan rawe  untuk
sewa tempat perbulannya terkumpul sekitar 20 juta rupiah hal inilah diduga pasar liar ini tetap di pertahankan.(Ind/Din)

Posting Komentar

Top