0
LABURA  | GLOBAL SUMUT -Proyek pembangunan rehab rumah dinas penjaga sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kualuh Selatan tepatnya berlokasi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) diduga “misterius”. Pasalnya, pembangunan rehab rumah dinas tersebut tidak memiliki plank proyek sama sekali.
 
Disinyalir proyek rehab rumah dinas penjaga sekolah SMPN 1 itu sengaja disembunyikan oleh oknum-oknum tertentu agar tidak diketahui siapa rekanan proyek dan sumber dana apa ,nominalnya berapa. Disebut-sebut, proyek “misterius” tersebut bersumber dari dana APBD TA. 2013 Disdikbud Labura. Parahnya lagi, Disdikbud Labura terkesan ikut berperan menutup-nutupi kebobrokan pekerjaan rekanan di lapangan. Sebab, tidak satu pun terlihat pengawas lapangan Disdikbud berada di lokasi pekerjaan proyek.
 
Menurut pantauan GS di lapangan, proyek yang tidak memiliki plank itu tidak tepat sasaran, karena proyek yang awalnya ditujukan untuk merehab berat rumah dinas penjaga sekolah, malah beralih merehab rumah pribadi penjaga sekolah.
 
Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Kualuh Selatan, Rusli Pasaribu SPd, juga mengamini kalau yang dikerjakan itu bukan rumah dinas penjaga sekolah, melainkan rumah pribadi penjaga sekolah. Karena rumah yang direhab tersebut awalnya dibangun sendiri oleh penjaga sekolah, Firman dari bahan kayu-kayu bekas yang dikumpulkan oleh Firman. “Tapi, bagaimanapun rumah itu tetap di lokasi sekolah, berarti itu termasuk asset sekolah,” elak Rusli saat dikonfirmasi di ruangannya, Senin (11/11). 
 
Dijelaskan Rusli, sebenarnya rumah dinas penjaga sekolah SMPN 1 Kualuh Selatan sudah ada. Tetapi, rumah itu telah ditempati oleh Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Keuangan Disdikbud Labura, Ngalimun. Akibatnya, rumah pribadi Firman yang berlokasi disekolah menjadi target pembangunan proyek rehab tersebut.
 
Lebih jauh Rusli mengatakan, terlaksananya proyek rehab rumah pribadi Firman berawal dari berbagai pertimbangan antara dia dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Disdikbud Labura (saat itu Tahan Sitorus-red). “Tidak mungkin, kami mengusir Pak Ngalimun dari rumah dinas penjaga sekolah, karena dia sudah lama menempati rumah itu. Sebab, sebelum Pak Ngalimun menjadi PNS, dialah yang menjadi penjaga sekolah SMPN 1 ini,” ungkap Rusli blak-blakan.
 
Anehnya, Kasek SMPN 1 Kualuh Selatan, Rusli, mengaku tidak mengetahui apapun tentang proyek “misterius” itu saat disinggung proyek tersebut tidak memiliki plank. “Saya tidak tahu berapa anggarannya dan tidak tahu menahu masalah rehab rumah dinas itu. Mungkin itu kegiatan dinas,” papar Rusli.
 
Sangat disayangkan, PPK Disdikbud Labura, Tasya Simatupang, saat berulangkali disambangi ke kantornya, selalu tidak berada di tempat. Ketika dihubungi melalui telepon seluler, juga tidak mendapat jawaban. Terkesan, PPK Disdikbud Labura bersikap tertutup kepada wartawan ketika hendak dikonfirmasi. 
(Andika / Labura)

Posting Komentar

Top