0
MEDAN | GLOBAL SUMUT - Mewakili dan atas nama kepentingan keluarga aktivis Islam anggota Aliansi Ormas Islam Sumut  HM. Yahya Rum (71) warga Jalan Medan Area Selatan Gang Rahayu Medan melaporkan Markas Kepolisian Sektor Aek Kanopan ke Mapoldasu Jalan SM Raja - Tanjung Morawa Medan atas meninggalnya warga Kampung Gajah – Kisaran Buyung Sofyan (63),  supir motor tangki CPO di wilayah hukum Polsek Aek Kanopan yang dipukul dan dibentak-bentak aparat Polantas dalam razia Lantas di daerah Damuli Aek Kanopan.

HM. Yahya Rum (71) didampingi ketua Forum Ukhuwah Binaa’ul Ummah Al Ustadz Rony Syamsuri disekretariat BKM Raudhatul Islam belakang Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Gang Peringatan Kelurahan Silalas Medan Barat, Senin (2/12/2013) menjelaskan, korban adalah adik kandungnya bahwa pada Selasa (26/11/2013) sekira jam 12.00 WIB korban Buyung Sofyan bersama Boy cucu kandungnya yang menjadi kenek melintasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Rantau Prapat menuju Medan.

Namun ditengah perjalanan tersebut, kata Yahya Rum, didaerah Damuli Aek Kanopan ada razia Lantas. Korban menghentikan mobil tangki, turun kemudian menyerahkan surat-surat kenderaan dan SIM kepada aparat Polantas yang menggelar razia. Sedangkan Boy sang cucu menunggu dan tetap berada di mobil tangki, antara lokasi razia dan mobil tangki berjarak lebih kurang 20 meter.

“Tiba-tiba terjadi percekcokan antara korban dengan aparat polisi yang menggelar razia yang ngotot ingin menahan SIM Korban, sedangkan korban menolak karena baru saja pada pagi harinya SIM tersebut ditebus di Rantau Prapat.

Karena penolakkan korban, polisi yang ngotot marah dua polisi dari sebelah kanan kiri mencengkramnya dengan erat. Salah seorang oknum polisi memelintir tangan korban kebelakang dan seorang oknum polisi lain mendaratkan pukulan ke dada korban,” ungkap Yahya.

Lebih lanjut diungkapkannya, setelah menjadikan korban bulan-bulanan oknum aparat kepolisian menyeret paksa korban ke dalam mobil patroli. Melihat perlakuan semena-mena seperti itu Boy sang cucu turun dari mobil tangki sembari mengingatkan polisi telah memperlakukan atoknya Buyung Sofyan secara berlebihan dan menyatakan pula atoknya penderita penyakit jantung.

Mendengar itu, ucap Yahya, barulah para oknum polisi tersebut melepas korban. Selanjutnya Boy kembali ke mobil tangki mengambil obat yang biasa dimakan korban, obat tersebut sempat diminum dan karena merasa kepanasan korban minta dikipasi, namun 15 menit kemudian korban kejang-kejang, sekarat. Boy mendesak kepada polisi agar atoknya dibawa ke rumah sakit. Akhirnya korban dibawa kerumah sakit Mambang Muda.

“Ketika itu Boy masih masih tinggal dilokasi sambil menjaga mobil tangki, selanjutnya 30 menit berselang diantar salah seorang warga yang berdatangan ke lokasi razia dengan sepeda motor menyusul kerumah sakit. Ternyata korban Buyung Sofyan telang meninggal dunia. Perlakuan oknum polisi yang arogan seperti ini disaksikan penduduk setempat dan telah dilapor ke Mapoldasu pada Rabu (27/11/2013) kemarin,” ujar Yahya.(TIM)

Posting Komentar

Top