0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Kalangan nelayan tergabung dalam Forum Solideritas Masyarakat NelayanTradisional (FSMNT) Kota Medan memprotes akan dikucurkannya dana bantuan sebesar Rp 2 miliar sebagai alternatif untuk mengubah alat tangkap kapal pukat tarik dua atau pukat grandong karena dinilai bakal menjadi ajang korupsi serta tak tepat sasaran.

Demikian ditegaskan Amat Jafar selaku ketua FSMNT Kota Medan yang didampingi Nazaruddin Ismail melalui Jurnal Asia, Kamis (23/01) di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan. Menurut Amat, rencana pemberian bantuan bagi alat tangkap bermasalah tersebut jelas melukai hati kalangan nelayan kecil yang selama ini telah banyak menjadi korban keganasan kapal pukat dihela dua kapal (pukat grandong).

"Bila Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan tetap bersih keras menganggarkan dana sebesar itu maka masyarakat nelayan kecil akan kembali turun ke jalan guna menolak bantuan Rp 2 M bagi pengubahan alat tangkap pukat grandong tersebut,"cetusnya.

Kita menyesalkan usulan yang tak berpihak pada masyarakat nelayan kecil yang telah dianggarkan di APBD 2014 tersebut, kita juga mendesak agar wakil rakyat kita segera menolaknya lebih baik anggaran sebesar itu dialihkan guna membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil yang selama ini ditindas kapal pukat grandong, harap Amat Jafar mengakhiri.

Terpisah, Kadis Pertanian Kelautan Kota Medan Ir Akhyar saat dikonfirmasikan ke nomor ponselnya terkait adanya rencana bantuan dana Rp 2 miliar untuk mengubah alat tangkap kapal pukat grandong tersebut tak kunjung menyambung.(ABU).

Posting Komentar

Top