BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Kinerja Kantor Imigrasi Belawan tampaknya mulai
"mengendur" dalam hal menertibkan warga-warga asing (WNA_red) yang
bebas berkeliaran tampa ijin atau dokumen yang legal di Indonesia khususnya di
Kota Belawan. Hal ini diketahui oleh
Media ini pada Sabtu pagi (18/01) kemarin, tepatnya di daerah Jalan Young Panah
Hijau beberapa warga disana mengatakan bahwa pada hari Jum' at sore
(17/01) sekira pukul 17.30, seorang laki-laki warga asing berkebangsaan
Nyamar/Birma digebuki oleh pemuda setempat di benteng tepatnya Young Panah
Hijau, tampa diketahui secara pasti apa permasalahan atau motif dari pemukulan
tersebut. Berangkat dari informasi dari warga tersebut Wartawan Media ini mencari
informasi tentang perihal peristiwa tersebut, dan akhirnya seorang warga disana
bernama Nursidin bersedia memberikan informasi bahwa WNA tersebut
sekarang berada di rumah seorang warga bernama Kastaman di Young Panah Hijau.
Mendapat tambahan
informasi, kemudian Media ini lagsung menuju ketempat kediaman Pak Kastaman
alias Buyung, saat ditemui di rumahnya pria tua tersebut langsung membenarkan
bahwa Win berada didalam rumahnya akibat digebuki oleh segrombolan pemuda,
ujarnya.
Setelah memperkenalkan
diri, akhirnya Pak Kastaman mempersilahkan kru media ini untuk melakukan
konfirmasi secara langsung kepada Win, namun karena terkendala dalam bahasa
akhirnya Adam (anak angkat Kastaman_red) bersedia menjadi penterjemah bahasa
pada saat konfirmasi.
Pria Muda dengan hidung
mancung tinggi badan kira-kira 155 cm itu melalui Adam (juru bahasa_red) mengatakan
bahwa dirinya adalah warga negara Nyanmar/Birma (28) dan berstatus
lajang, lalu Win kembali menuturkan awalnya dia sampai berada di Indonesia
diawali ketika dia merantau dari Nyamar ke Thailand dan disana ia bekerja
kepada pengusaha penangkapan ikan, lalu kapal pukat kantrol tempat dia bekerja
berlayar menuju perairan Indonesia, tampa dapat menyebutkan secara rinci
diperairan mana kapal mereka ditangkap, Win kembali menceritakan pada saat itu
kapal/boat mereka ada dua yang satu bernama Kalasin-8 terdiri 1
orang waker, 1 orang kwanca dan 1 kenek sedangkan di Kapal/boat Kalasin-9
terdiri dari ABK 9 orang, 1 tekong, 1 wakil tekong, 1 kwanca dan 1 kenek.
Pada saat itu boat mereka sedang tebar jala pukat grandong/tarik dua
diperairan Indonesia, tiba-tiba datang kapal Patroli Indonesia
langsung menghadang mereka, petugas dengan mengunakan senjata laras panjang
tersebut langsung menangkap mereka.
Masih berdasarkan
keterangan Win, tangan mereka semua diikat dan dinaikkan kekapal patroli
tersebut. Ketika Media ini mencoba menanyakan Kapal Patroli apa yang telah
menankap mereka, Win melalui Adam mengatakan tidak mengetahuinya, tapi pada
saat itu mereka telah berhasil menangkap ikan sebanyak 60 blong atau kira-kira
3 ton, kemudian mereka bersama kedua boat mereka dibawa oleh kapal patroli
tersebut. Ketika kembali ditanyakan kemana mereka dibawa oleh kapal patroli
tersebut, Win mengatakan mereka ditempatkan seperti di hutan sebab masih
menurut Win disana banyak pohon dan tempat mereka seperti sebuah pulau kecil,
selama disana kira -kira satu setenah bulan mereka diberikan makan oleh petugas
yang menangkap mereka, kemudian mereka di kurung didalam sel selama 1 bulan
lalu mereka semua dilepaskan. Ketika Media ini menyakan apakah Win rindu unutk
pulang ke negaranya, dengan wajah sedih dan menatap ke Adam, Win mengatakan
ingin kembali pulang namun dia tidak mempunyai biaya untuk pulang, tambahnya.
Kini semua mereka warga
Nyamar/Birma tersebut berpencar dan ada bekerja di beberapa gudang Ikan
Gabion Belawan, Win dan 4 warga Nyamar lainnya mengontrak/kos di daerah Bagan
Deli Belawan. Kemudian motif pemukulan terhadap dirinya berawal dari pada hari
Jum ' at sore ketika pulang melaut mereka menerima gaji dari toke mereka, lalu
win bersama Jo dan rahman (warga Young panah hijau rekan win melaut)
mengajak win ke benteng untuk minum, setibanya dilokasi jo dan rahman meminta
uang kepada win untuk membeli minuman keras, lalu Win menyerahkan 50 ribu,
merasa uang tersebut tidak cukup jo dan rahman meminta uang win kembali, karena
win tidak memberi tambahan uang seperti yang diminta rekannya tersebut, akhirya
Jo dan Rahman bersama 5 pemuda lainnya menghajar win, hingga pagi
harinnya (Sabtu/18/01) win ditolong pak Kastaman.
Setelah Media selesai
melakukan konfirmasi kepada Win, kemudian Pak Kastaman alias Buyung, ikut
angkat bicara dengan mengatakan, "tolong adek tuliskan apa kerja orang
Imigrasi itu, apa harus ada laporan dari masyarakat baru mereka mau bergerak
untuk mencari warga asing yang tampa surat resmi, jangan mereka itu
(imgrasi_red) bekerja/bergerak kalau ada uangnya saja seperti
mengeluarkan Paspor yang jelas disana mereka itu dapat mendapatkan uang dari
oknum calo yang masih bebas disana, tapi mengurus warga asing yang
bergentanyangan mereka ogah, ujar pria tua tersebut.(Red)
Posting Komentar
Posting Komentar