0
MEDAN  | GLOBAL SUMUT - Warga Kelurahan Helvetia Tengah Fadil (31) dan ibunya Nurfifa Siregar (54) mengklaim tagihan rekening air PAM nya yang tidak cocok dengan pemakaian, Selasa (25/2). Tagihan rekening air yang baru awal bulan Januari tertanggal 4 sudah mencapai Rp.80 ribuan.

Nurfifa saat mengklaim tagihan air PAM nya di kantor cabang sei agul Jalan gaperta, pihak PAM malah mengatakan sudah sesuai dengan pemakaian. "Baru 4 hari masuk bulan, tagihan sudah Rp.80 ribuan. Mana air jarang kali hidup. Bahkan sudah bertahun air tidak pernah lancar mengalir."Ucapnya.

Sementara tidak ada solusi, menurut keterangan yang diperoleh dilapangan, merasa pelayanan pihak karyawan PAM Tirtanadi Cabang Sei Agul kurang baik, fadil sempat berkata kalau tidak ada solusi, dia akan ributi ini dan mengadu ke Pihak Kanwil Sumut.

Merasa kecewa, mereka (fadil dan ibunya -red) mengambil langkah melapor ke Kanwil Sumut. Begitu beranjak keluar pintu ruangan klaim, dan menutup pintu. Tanpa disengaja, pintu yang ditutup oleh fadil terlalu kencang hingga terdengar suara bantingan yang cukup keras. "Pintu itu susah dibuka dan susah ditutup. Jadi kalau mau tutup agak tarik kuat. Begitu juga buka dorong agak kuat"ucap Fadil.
Sementara, saat diparkiran sepeda motor, hendak mengambil sepeda motor, seorang Satpam yang bernama Syaiful Tumanggor menghampiri fadil dan ibunya. Tidak terhitung beberapa menit terjadi percecokan antara fadil dan satpam.

Dari keterangan yang diperoleh dilapangan, menghindari pertengkaran, nurfifa mencoba mendorong syaiful (Satpam) agar menjauh agar tidak terjadi pertengkaran. Namun, lain yang terjadi, Syaiful malah menyerang dan mendorong kuat Nurfifa hingga terjatuh dan tersungkur.

Dengan rasa emosi, Fadil mencengkram kerah dan leher Satpam tersebut karena telah menyerang dan mendorong jatuh ibunya (Nurfifa) hingga terjadi perkelahian antara Satpam dan Fadil. "Saya tidak terima ibu saya diserang dan didorong kuat hingga jatuh. Beruntung aja Karyawan disitu memegang dan memisahkan saya, dan ibu saya meredamkan emosi saya. Kalau tidak ibu saya yang meredam emosi saya, mungkin terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan bersama. Terutama saya yang harus bersyukur, karena terkendalinya emosi saya."Ungkapnya.

Hingga kejadian perkelahian, klaiman Fadil dan ibunya pun belum juga terealisasi dengan solusi yang bagus. Malah, pihak PAM Tirtanadi masih menyalahkan fadil dan ibunya. "Saya minta pihak PAM Tirtanadi jangan buang badan dengan klaiman saya dan Satpam yang telah menyerang saya mendapat sanksi yang tegas dari pihak PAM Tirtanadi. Pengawasan penuh pihak PAM Tirtanadi Kanwil Sumut kepada cabang Sei Agul."Pinta Fadil.

Bukan hanya fadil dan ibunya mengklaim pembayaran tagihan rekening air PAM yang tidak sesuai, banyak warga yang datang mengklaim tagihan yang tidak sesuai di PAM Tirtanadi Cabang Sei Agul yang berada di Jalan Gaperta.(Wagianto)


Posting Komentar

Top