0
LABURA | GLOBAL SUMUT- Darwin Marpaung Anggota Lembaga Bantuan Hukum Republik Indonesia (LBHRI) akan melaporkan 17 Sekolah Dasara Negeri (SDN), Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara Ke Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Rantauprapat. Pasalnya , ke 17 SD Negeri yang menerima dana dana proyek swakelola , yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK) Tahun Anggaran(TA) 2013 , sebesar Rp.95. 212.802  volume 2 ruangan.
Pasalnya , setiap SD Negeri di Kecamatan Kualuh Selatan yang berjumlah 17 SD Negeri penerima proyek swakelloa yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK) Tahun Anggaran (TA) 2013 disinyalir sangat sangat dengan aroma Korupsi nya. Karena , menurut pengakuan sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) yang menerima proyek swakelola untuk rehab ddua ruangan itu, bagaikan makan buah simalakama.
Karena , setiapa SD Negeri yang mendapat rehab atau proyek swakelola,  Kepsek disebut-sebut hanya mendapat persen saja dari rekening sekolah sebagai tempat pentransferan uang dari Pusat. Karena , yang mengerjakan rehab swakelola itu , disinyalir  pelaksananya sudah dihunjuk oleh Dinas .terkait.Sehingga , dalam pelaksanaan rehab setiap sekolah yang mendapat swakelola tidak sesuai dengan yang diharapkan .
Hasil pantauan Simantab dengan tim Investigasi LBHRI disetiap sekolah yang mendapat proyek swakelola itu, terlihat di SDNegeri  118192 Kecamatan Kualuh Selatan , disebut-sebut dikerjakan   salah seorang rekanan bernisial ZBH  , hanya merehab , lantai yang semula semen biasa menjadi lantai keramik, seng, asbest sebgahagian diganti lalu dicat, tiang teras depan sekolah dibuat menjadi tiang cor, dan kawat rangrang tidak diganti.
Salah seoran guru SD Negeri 118192 yang tidak mau menyebutkan jati dirinya dipublikasikan mengatakan “ Kepsek kami yang menerima proyek swakelola ini , “bagaikan makan buah simalakama” karena bila tidak diterima nanti, maka urusan sekolah ke Dinas akan dipersulit. Coba bapak lihat sendirilah sekolah  yang direhak ini dengan biaya yang besar, hasil itulah.katanya.
Tim investigasi LBHRI dan Simantab juga memantau SD Negeri 115474 yang mendapat proyek swakelola untuk merehab dua ruangan dengan dana yang sama sebesar Rp.95. 212.802  , dengan hasil yang sangat berbeda. Pasalnya , rehab yang ada di SD Negeri 115474 itu terlihat bagus , dengan merehab dinding yang memekai kawat rangrang  direhab dengan memakai kusen dan nako, serta lantai semen Semula menjadi lantai keramik warna putih, seng diganti menjadi bahan seng baru, asbestnya diganti dengan yang baru.
Menurut salah seorang Dewan Guru yang juga tidak mau menyebutkan jati dirinya pada GS Kamis(10/4)saat dimintai tanggapannya terkait SD Negeri yang mendapat proyek swakelola, dengan sangat terkejut salah seorang dewan guru itu melihat beberapa dokumen gambar proyek swakelola sekolah yang telah direhab  perbandingan ,”kalau ini dilaporka kepenegak hukum? Tidak bisa lagi mereka bilang apa-apa, karena kalau dihitung dananya , tidak layak hasilnya seperti gambar yang telah abadikan itu.” Katanya(Red)

Posting Komentar

Top