0
MEDAN | GLOBAL SUMUT - Sejumlah permasalahan klasik seperti infrastruktur, banjir dan buruknya pelayanan public masih mendominasi dalam Paripurna istimewa laporan reses 12 anggota DPRD Medan di Komisi C yang digelar di Gedung DPRD Medan, Rabu (28-05-2014).
Adapun 12 anggota DPRD Medan di Komisi C diantaranya, Koordinator Komisi C H.Ikrimah Hamidy ST,M.Si (Dapil I), H.Muslim Maksum Yusuf LC, (Dapil V), Ilhamsyah SH (Dapil II), Kuat Surbakti (Dapil II), Abdul Rani (Dapil III), Irwanto Tampubolon (Dapil III), Herri Zulkarnain (Dapil III), Hasyim SE (Dapil III), Jhony Nadeak (Dapil III), Martua Oloan harahap (Dapil IV), Dianto MS (Dapil V) dan A Hie (Dapil V)
Dalam laporan hasil reses yang disampaikan, Anggota Komisi C DPRD Medan, Herri Zulkarnain Hutajulu, mengatakan  ada beberapa butir yang menjadi aspirasi warga yang disampaikan dalam reses yang dilaksanakan Januari hingga April 2014.
“Ada beberapa hal yang menjadi aspirasi masyarakat pada saat berlangsungnya pelaksanaan reses diantaranya pengaspalan , perbaikan jalan , pembangunan  perbaikan dan pengorekan saluran drainase /parit pembangunan dan perbaikan jalan setapak termasuk di daerah pantai,” ungkap Herri.
Kemudian, perbaikan dan pemasangan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di sejumlah ruas jalan, pelayanan pengurusan kartu keluarga, KTP dan Akte lahir.
“Permasalahan lainnya yang sidampaikan warga adalah pelayanan BPJS kesehatan, pendirian puskesmas pembantu (Pustu), Kader Posyandu, Gizi buruk anak-anak kurang mampu, minimnya pengadaan air bersih dan perbaikan fasilitas MCK,” jelasnya.
Dalam laporannya, disampaikan juga soal pelayanan di bidang kebersihan antara lain kurangnya gerobak pengangkut sampah, armada/truk sampah, menambah tempat sampah sementara bak/penampungan, pengankutan sampah secara rutin.
“Yang juga menjadi permasalah warga selajutnya yakni masalah keamanan nyang berhubungan dengan geng motor dan balap liar , perampokan  dan penjambretan,” jelasnya.
Kemudian warga juga menyampaikan  soal perbaikian gedung TK (taman kanak-kanak) dab pendidikan anak usia dini (PAUD), tunjangan guru-guru PAUD, pembagian bantuan raskin BLSM agar merata dan perbaikan pasar tradisional.
Dalam laporannya juga disampaikan soal rencana detail tata ruang (RDTR), ruang terbuka hijau (RTH) Kota Medan, pemeliharaan taman , keindahan kota, penghijauan dengan menanam pohon yang dapat dimanfaatkan hasilnya.
“Masalah-masalah di atas kami sampaikan berdasarkan masukan dari warga masyarakat. Dan perlu kami sampaikan sesungguhnya masih banyak persoalan-persoalan lainnya, baik pelaksanaan proyek maupun pelayanan public yang menyentuh langsung kepada masyarakat yang tidak terlaksana secara baik dan tepat sasaran yang perlu menjadi perhatian,” ungkapnya.
Dalam laporannya juga, Komisi  C menyayangkan tidak hadirnya sejumlah SKPD dalam setiap pelaksanaan reses sehingga pertanyaan  warga  tidak terjawab maksimal.
“Kami utarakan bahwa dalam setiap kegiatan reses masih ada pimpinan SKPD yang tidak hadir sehingga permasalahan warga yang disampaikan tidak terjawab maksimal,” jelasnya.(Red)

Posting Komentar

Top