MEDAN |
GLOBAL SUMUT-Pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kembali marak terjadi.
Seperti terlihat di Jalan KL Yos Sudarso Simpang KIM Kecamatan Medan
Deli, Jalan KL Yos Sudarso Medan Labuhan sejumlah truk BBM pertamina
terlibat antrean di beberapa siong seperti Pekan Labuhan (gudang milik
H.BDL ) maupun siong di Simpang KIM (milik PTR), dan siong (milik M)
simpang Cingwan, Pencurian BBM Bersubsidi ini di pertontonkan seolah
-olah kegiatan ini mendapat restu dari Pertamina maupun
Pemerintah,Selasa (16/12/2014).
Meskipun
pencurian BBM bersubsidi ini berlangsung terang-terangan, namun lokasi
gudang penampungan yang biasa di sebut siong ini aman dari Polisi.
Warga
mengaku, sangat menyayangkan atas lemahnya aparat penegak hukum dalam,
memberantas aktivitas illegal yang dinilai sudah sangat meresahkan warga
tersebut.
Meski
resah terhadap aktivitas tak resmi dimaksud, namun warga mengaku tak
berani melakukan pelarangan, ini dikarena lokasi siong (gudang) itu
kerap dijaga oleh sejumlah pria berambut cepak. “Semestinya polisi
bersama aparat TNI yang menggerebek lokasi itu, karena kalau warga
disini yang bertindak tentu tidak berani sebab lokasinya selalu mendapat
penjagaan dari oknum aparat keamanan,” ungkapwarga.
Kapoldasumut
Irjen Pol Drs Eko Hadi Sutedjo SH Msi Saat kunker di Polres Pelabuhan
Belawan Selasa (18 /11/2014 ) yang di abadikan globalsumut di
www.youtube.com/watch?v=myqUyw7GXRs lalau mengatakan, mengenai
penampungan -penampungan ilegal dan sebagainya akan kita lakukan Opersi
Khusus supaya semuanya bisa pada jalurnya.Namun pernyataan orang nomor
satu di Kepolisian Daerah Sumatera Utara ini hanya isapan jempol belaka,
Pasalnya kegiatan -kegiatan ilegal seperti penampungan BBM ilegal di
jalan KL Yos Sudarso hingga kini tetap berlangsung.
Sekedar
mengingatkan seorang Perwira Menengah TNI terluka karena diserang saat
menggerebek lokasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di Jalan
Yos Sudarso KM 10,5, Medan, Sumatera Utara (Sumut) Insiden itu terjadi
pada Sabtu (12/10/2013) sekitar pukul 10.15 WIB (Setahun Lalu) di gudang
milik PT Nugraha Nusantara.(gudang tersebut saat ini kembali beropersi
dan dikawal oknum aparat)
Saat
kejadian Kolonel Dadang Pranajaya, dari Polisi Militer TNI Angkatan
Udara, sedang melaksanakan operasi bersama tim Badan Pengatur Hilir
Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas). T
im
yang melakukan penggerebekan di lokasi ini berjumlah enam orang dan
Kolonel Dadang Pranajaya yang memimpin. Temuan awal di lokasi, terlihat
tangki timbun, jeriken maupun drum yang dipergunakan untuk menimbun BBM
secara ilegal.
Ternyata,
kedatangan tim mendapat perlawanan. Ada dua tamtama dari Angkatan Laut
yang berjaga di sana yang berupaya menghalangi. Mereka mengusir tim, dan
tak lama kemudian datang beberapa orang lainnya yang kemudian juga
menyerang tim.
Imformasi
menyebutkan mencapai 100 orang yang menyerang Tim BPH Migas saat
itu,bahkan Kolonel Dadang Pranajaya terluka dan dilarikan kerumah
sakit. Apakah karena insiden itu sehingga Pihak Kepolisian hingga
saat ini takut bertindak atau ada koordinasi baik anatara Mapia Migas
tersebut dengan Penegak Hukum di daerah ini. Caba kita "Tanyakan Pada
Rumput Yang Bergoyang" Seperti lirik lagu Ciptaan Ebiet G Ade.canda
K.Saragih Aktivis LSM Bersatu Anak Negri (LSM-Berani).
Posting Komentar
Posting Komentar