0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Material pembangunan 500-an unit kakos (MCK) yang dilaksanakan Dinas Perkim Medan disoal, aktivis desak Kejatisu untuk memeriksa Kadis Perkim Medan dan pejabat terkait lainnya. Minggu (14/12/2014).              
“Pekerjaan pembuatan 500-an unit MCK yang dilaksanakan Dinas Perkim Medan rentan dengan masalah. Tidak tertutup kemungkinan bahwa pekerjaan yang menggunakan APBN Medan Tahun Anggaran 2014 tersebut bernuansa korupsi kolusi dan nepotisme (KKN)”.              
Demikian dikatakan aktivis Sumut A Rahman pada globalsumut di sekretariat salah satu lembaga swadaya masyarakat di jalan KL Yos Sudarso Km. 19,3. Minggu (14/12/2014).              
Dikatakannya kakos (MCK) yang baru saja selesai dikerjakan pemenang tender itu sudah roboh. “Kado untuk warga pemanfaat berupa kakos dari Dinas Perkim Medan itu roboh sebelum digunakan. 
Tim kita sudah mengambil sample materialnya untuk melengkapi laporan ke penegak hukum. 
Selain itu ratusan MCK lainnya mengalami rusak berat ringan dan goyang, warga yang takut akan bahaya terpaksa ngutang untuk memperbaiki MCK hadiah Dinas Perkim Medan itu”. Kata Rahman yang enggan menyebut lokasi MCK yang roboh.       

      
Warga masyarakat pemanfaat kado Dinas Perkim Medan MY (37) melalui globalsumut di tempat kediamannya di Belawan sesalkan pekerjaan pemborong. Bangunan MCK dikerjakan asal jadi hingga bahaya senantiasa mengancam. “Kami tak mau gunakan kakos itu pak, soalnya kakos goyang dan pasti akan ambruk. 
Tiang penyanggahnya tidak ditanam melainkan hanya sebatas nempel di permukaan tanah. Selain itu kayunya lapok dan berjamur serta mudah patah. Klosetnya juga hancur tak bisa digunakan”. Kata MY.              
Pantauan globalsumut di lapangan, ratusan kakos di daerah Belawan sekitarnya di bangun seadanya. Bahan material yang digunakan tergolong tak layak pakai. Sebelum digunakan warga, kakos tersebut banyak yang rusak berat.             

Disisi lain, warga pemanfaat tak dapat berbuat banyak. Pasalnya kontraktor pemenang tender APBD Medan TA. 2014 mencapai Rp. 5 Miliar itu gunakan jasa oknum intel Kodim untuk nakut-nakuti warga.              
Kadis Perkim Medan Gunawan melalui Kuasa Pengguna Anggaran Rawaluddin ketika dikonfirmasi globalsumut melalui telephon selularnya mengelak. Nomor telephon yang selalu digunakan Rawaluddin yang baru pulang dari tanah suci Mekkah itu beralih ke tangan lain. “Maaf pak, salah nomor, ini bukan Rawaluddin”. Elaknya. (bu/nur).   

Posting Komentar

Top