LABURA
| GLOBAL SUMUT-Mantap sungguh mantap DPRD Labuhanbatu Utara, mengingat
ruang rapat Paripurna yang tidak memungkinkan situasinya, namun “kursi
kerajaan” dianggar dan menjadi “Pajangan” dipintu masuk ruang rapat
DPRD.
Terlihat
enam unit “ Kursi kerajaan” masih terbalut plastik dengan rapi
terpajang dipintu masuk gedung ruang rapat paripurna DPRD Labura
seakan-akan memamerkan" Kursi kerjaan" pada SKPD yang lainnya, betapa
indahannya "kursi kerjaan " yang empuk.
Namun disisi lain gedung terhormat ini seolah tampak seperti Toko Mebel dadakan yang memajang dagangannya.
Salah
seorang anggota DPRD Labura saat berbincang-bincang dengan
GLOBALSUMUT.COM diruang Fraksinya sebelum dimulainya rapat paripurna RDP
digedung DPRD tentang RAPBD TA 2015 , mengatakan, “ Kursi kerajaan” itu
untuk pimpinan sidang DPRD.
Karena mengingat lokasi dan kondisi gedung rapat DPRD tidak memungkinkan, maka “ kursi kerajaan” dibungkus lagi .
Ketika
ditanyakan, mengingat situasi dan kondisi gedung ruang rapat paripurna
tidak memungkinkan, mengapa tetap dianggarkan dan diadakan” kursi
kerajaan” dan menjadi pajangan? sehingga gedung DPRD ini terkesan
seperti Toko Mebel saja.
Kalau masalah itu jangan tanyakan pada saya, tanyakan saja pada Sekwan
atau ketua DPRD kilah Anggota DPRD tersebut sambil memasuki ruang rapat.
Rumor
yang berkembang mengatakan, “Kursi kerajaan” itu hanya digunakan atau
dipakai pimpinan sidang untuk sidang istimewa saja. Pasalnya, bila
kursi tersebut digunakan maka orang yang berada dibelakangnya tidak
kelihatan, sehingga kursi ini jarang di pakai.(Andika/jhon)
Posting Komentar
Posting Komentar