MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Prof. Dr. Muhammad Nur DEA pemilik hak patent alat
penyaring udara (air purifier) menggunakan teknologi plasma, yang juga
merupakan peneliti Universitas Diponegoro Semarang, menggandeng Jurusan
fisika Universitas Negeri Medan melakukan riset antar perguruan tinggi.
Hal ini terungkap dalam acara Kuliah umum jurusan fisika, yang
dilaksanakan pada selasa (17/11), bertempat diruang diskusi umum
laboratorium Jurusan fisika universitas Negeri Medan. Turut hadir pada
acara tersebut Ketua jurusan fisika Alkahfi Maas Siregar, M.Si
Sekertaris Jurusan Rita Juliani, M.Si dan seluruh Dosen serta perwakilan
Komunitas mahasiswa yang tergabung dalam himpunan Mahasiswa jurusan
Fisika, Komunitas Fisika Bumi dan Komunitas mahasiswa Fisika Peduli
Lingkungan Kampus, dan Komunitas Mahasiswa Material.
Disela-sela
acara Dr. Muhammad Nur, DEA yang juga alumni Joseph Fourier University
Grenoble dalam bidang Physics of Material and Radiation mengungkapkan
bahwa, beliau sangat bangga dapat berdiskusi dengan keluarga besar
jurusan fisika Universitas Negeri Medan dan komunitas-komunitas
mahasiswa yang menjadikan ilmu fisika menjadi garis keilmuannya, karena
bidang fisika memaksa para komunitas yang menggelutinya untuk berfikir
kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah kehidupan secara
hitungan matematik yang tepat. Hal tersebut dibuktikannya dengan
beberapa hak paten yang sudah diterimanya yaitu Produk Knalpot Plasma
dengan nomer paten P00200400361 dan ozon generator dengan nomer paten
P00200300419, yang dapat mengubah gas karbon beracun menjadi oksigen
yang aman dihirup.
Selain
itu dalam paparannya pakar plasma yang lahir di Kabupaten Batubara ini
mengungkapkan, plasma dikategorikan sebagai zat ke empat selain zat
padat, cair dan gas. Plasma ini dibuat dengan memanfaatkan tegangan
listrik, yaitu melalui dua elektrode yang diberi tegangan. Aksi reaksi
yang ditimbulkan oleh ion dan elektron dalam jumlah yang banyak
menimbulkan kondisi udara diantara dua elektrode menjadi netral, inilah
yang disebut plasma. Singkat kata bahwa plasma adalah sekumpulan dari
elektron bebas, ion dan atom bebas.
Diakhir
diskusi beliau mengajak seluruh komponen dijurusan Fisika Unimed untuk
melakukan riset bersama antar perguruan tinggi. “Bagi dosen dan
mahasiswa yang berminat untuk mendalami fisika plasma dapat bergabung
langsung untuk membuat riset bersama dalam skim Penelitian antar
Perguruan tinggi (Pekerti) bersama kami”, ajak pemilik hak paten produk
Zetta Green tersebut.
Menanggapi
hal tersebut Ketua jurusan Fisika Alkahfi Maas Siregar, M.Si didampingi
staf Ahli LPM Irfandi, M.Si dan Ketua Task Force Jurusan Fisika Sabani,
M.Si menyambut baik tawaran yang diberikan oleh Dr. Muhammad Nur, DEA
.“ Saat ini jurusan Fisika sudah melakukan maping kepakaran sumber daya
manusia yang dimiliki oleh jurusan Fisika, Oleh karena itu nanti akan
dibentuk tim-tim yang akan memfollow up ide penelitian bersama yang
ditawarkan dari fisika Undip, dan kita akan sahuti keinginan tersebut,
jelas khafi.
Karena
dalam bidang penelitian antusiasme dosen dijurusan fisika memang cukup
tinggi hal ini dibuktikan lebih dari 90 % dosen Fisika aktif dalam
penelitian untuk berbagai skim, baik dalam skim hibah bersaing, hibah
doktor, Penelitian dosen KDBK dan penelitian dosen mandiri. Saya optimis
tawaran riset bersama ini akan segera terealisasi, pungkasnya.
Hal
senada juga diungkapkan salah seorang mahasiswa Muhammad Toha yang juga
ketua HMJ Fisika bahwa, Kuliah umum oleh pakar Plasma sangat menarik
dan memotivasi mahasiswa dalam hal pengembangan Ilmu Fisika. Pengetahuan
fisika plasma sangat jarang didengungkan oleh komunitas fisika yang ada
di Sumatera Utara. “ Komunitas Fisika di Sumatera banyak berkecimpung
dibidang material, Komputasi, Geo Fisik.
Jadi
untuk fisika plasma ini baru ini diperkenalkan, ungkap mahasiswa
semester 5 tersebut. Dan setelah dipaparkan ternyata fisika plasma cukup
menjanjikan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan kemanusiaan
seperti kabut asap dengan mempergunakan produk Zetta Green akan dapat di
selesaikan, dan pola plasma ini dapat di kombinasikan dengan pola
penelitian nano partikel yang dikembangkan dijurusan fisika, ungkap
toha.(Irfandi/red)
Posting Komentar
Posting Komentar