MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Plt
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi dan Anggota
DPR RI Komisi X Sofyan Tan mengunjungi Museum Negeri Sumut di kawasan Jl
HM Jhoni, simpang Jl Gedung Arca Medan, Sabtu (31/10/2015). Kunjungan
tersebut guna melihat keunggulan Museum Negeri Sumut pasca dinobatkan
sebagai Museum Terbaik Se-Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di Jakarta pada 2 Oktober 2015 lalu.
Kunjungan
Menpar Arief disambut Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Museum Negeri
Sumut Dra Sri Hartini Msi dan sejumlah pegawai lainnya. Turut dalam
kunjungan tersebut isteri Plt Gubernur Sumut Evi Diana Erry dan Kepala
Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun.
Dalam
kunjungannya, Mempar Arief menyatakan apresiasi usai melihat sejumlah
koleksi bagian dari 7 ribu koleksi yang tersimpan dan tertata apik di
Museum Negeri Sumut, termasuk peti mati dan alat masak purba dari
sejumlah suku local di Sumut.
“Generasi
muda bisa datang ke museum lebih dulu sebelum mengunjungi lokasi wisata
di Nusantara. Koleksi yang ada di museum mengandung informasi sejarah
yang luar biasa,” sebut Arief.
Arief
juga mengatakan, keberadaan museum yang tersebar hampir di tiap daerah
merupakan salah satu daya tarik tersendiri dalam merangsang tingkat
kunjungan wisatawan datang ke Indonesia.
“Untuk
itu, pengelola museum diharapkan memanfaatkan media digital dan audio
visual untuk mengenalkan informasi sejarah kepada anak-anak muda. Pihak
pengelola museum juga dapat mengemas kegiatan sesuai tema yang dianggap
menarik, seperti museum di London menggunakan tema Jurassic Park. Museum
di Indonesia bisa menggunakan tema local untuk menarik minat anak muda
datang ke museum,” saran Arief.
Kementerian
Pariwisata juga terus berusaha untuk mengembalikan sejumlah benda
purbakala yang kini tersimpan di sejumlah museum di luar negeri dalam
upaya mengembalikan nilai sejarah dan jati diri bangsa Indonesia.
“Tetapi
kita memulai dengan hal yang sederhana, misalnya dengan menyelamatkan
benda purbakala yang tersimpan di dalam kapal yang karam di perairan
Indonesia. Akan lebih baik jika ada pihak yang membantu usaha ini agar
kekayaan sejarah bangsa sedapatnya bisa kita kembalikan untuk generasi
mendatang,” papar Arief.
Sementara
Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, peran museum adalah
melestarikan cagar budaya milik bangsa sekaligus menjaga sejarah.
Apresiasi tersebut merupakan amanah bagi seluruh masyarakat Sumut untuk
dapat lebih baik lagi melestarikan cagar budaya dan pariwisata.
“Masyarakat
Sumut layak bangga karena memiliki museum terbaik se-Indonesia yang
dinobatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Museum Nasional
Jakarta awal Oktober lalu dalam ajang Pelestari Cagar Budaya dan
Permuseuman,” sebut Erry.
Penghargaan
tersebut diperoleh setelah panitia menilai sejumlah aspek, baik dari
segi fisik bangunan, program pengelolaan, maupun hubungan komunikasi
yang selama ini dibangun pengelola Museum Negeri Sumut selama ini.
“Museum
Negeri Sumut dibangun tahun 1982. Kini menyimpan lebih dari 7 ribu
koleksi yang dibagi dalam sepuluh jenis koleksi besar, baik koleksi
arkeologi, sejarah, keramik, etnigrafi dan seni rupa. Saya melihat yang
paling banyak jenis etnigrafi karena di Sumut terdapat delapan etnik,”
tambah Erry.
Erry
juga mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut sedang melobi
Pemerintah Belanda untuk mendapatkan peninggalan budaya Sumut yang ada
di belanda.
“Kita
mendengar ada beberapa museum di Belanda yang sudah tutup, tetapi
memiliki sejumlah koleksi yang sangat berkaitan erat dengan cagar budaya
di Sumut,” jelas Erry.
Lebih
lanjut Erry mengatakan, salah satu indikasi kemajuan suatu daerah
ditandai oleh transportasi dan keberadaan museumnya. Sumut sendiri
memiliki 21 museum yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Sumut
diantaranya Galerry Rahmat di Jl S Parman Medan, Museum TB Silalahi di
Balige Toba Samosir (Tobasa), Museum Jamin Gintings di Kabupaten Karo,
Museum Pustaka Nias Gunung Sutoli Nias dan lain sebagainya.
“Juga
ada Museum Perkebunan milik Rispa. Ini kekayaan yang luar biasa yang
dimiliki Sumatera Utara. Museum ini wajib kita lestarikan untuk menjaga
sejarah bangsa bagi anak cucu kita di masa mendatang. Kita berencana
membuat buku semua museum yang ada di Sumut. Keberadaan sejumlah museum
di Sumut juga diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan
Mari datang ke Museum,” ajak Erry. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar