MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Sebanyak 301 anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)
asal sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) dikembalikan ke
Sumut. Anggota organisasi yang dilarang pemerintah ini sedang dalam
perjalanan menggunakan KRI TNI AL dari Kalimantan Barat (Kalbar) menuju
Pelabuhan Belawan dengan estimasi 8 hari perjalanan laut.
Hal
ini terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sumut dengan Kodam I Bukit Barisan/ Polda Sumut dan Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut membahas Penanganan Pemulangan
Anggota Gafatar Asal Sumut di Ruang Beringin, kantor Gubernur Sumut, Jl
Diponegoro Medan, Rabu (27/1/2016).
Hadir
dalam Rakor tersebut, Waka Polda Sumut Brigjen Pol Adi P, Kasdam I
Bukit Barisan, perwakilan MUI Sumut, sejumlah pengurus Forum Kerukunan
Umat Neragama (FKUB) Sumut, Kesbanglinmas Sumut dan sejumlah instansi
terkait lainnya.
Dalam
kesempatan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut Ir H Tengku Erry
Nuradi MSi menegaskan, Pemprov Sumut akan membantu proses pemulangan
ratusan anggota Gafatar asal Sumut. Sebelum dikembalikan ke daerah
masing-masing, anggota Gafatar akan mendapatkan pembinaan mental dan
spiritual di sejumlah unit-unit satuan Kodam I/ Bukit Barisan.
“Setelah
sampai nanti, anggota Gafatar akan ditempatkan di sejumlah lokasi untuk
dibina lebih dulu. Tujuannya untuk menetralisir doktrin Gafatar sebelum
dikembalikan ke daerah masing-masing. Jangan sampai doktrin Gafatar
malah merasuki masyarakat lain di tempat asalnya,” sebut Erry.
Erry
juga menginstruksikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumut untuk
mengambil langkah strategis dalam mengawasi anggota Gafatar setelah
dikembalikan ke lingkungan masing-masing.
“Penanganan
eks anggota Gafatar asal Sumut harus konfrehensif, serius dan
mengedepankan azas kemanusiaan agar mereka dapat membaur dengan
masyarakat seperti sedia kala. Keamanan dan keselamatan anggota Gafatar
juga harus mendapat perhatian,” pesan Erry.
Sebanyak
301 anggota Gafatar asal Sumut berasal dari Kota Medan, Binjai,
Kabupaten Deliserdang, Batubara dan Kota Padang Sidimpuan.
“Kita
mendapat informasi, dari 301, ada seratusan anak-anak di bawah umur
yang ikut dengan orangtuanya. Anak-anak ini juga harus mendapatkan
perhatian serius, karena mereka adalah generasi muda yang masih mungkin
diarahkan,” sebut Erry.
Sementara
Waka Polda Sumut, Brigjen Pol Adi P menegaskan, pihaknya telah
berkoordinasi dengan Polda Kalbar dalam proses penanganan anggota
Gafatar asal Sumut.
“Keberadaan
Gafatar ini mulai mencuat dari pemberitaan media massa. Setelah
ditelusuri, warga yang selama ini dinyatakan menghilang dari Sumut
ternyata ikut dengan organisasi Gafatar,” sebut Adi.
Kasdam
I Bukit Barisan Brigjen TNI Widagdo Hendro S mengatakan, masa pemulihan
dan pembinaan mental spiritual anggota Gafatar membutuhkan waktu
beberapa bulan, sebelum dikembalikan ke daerahnya masing-masing.
“Kalau
kita nilai sudah netral dari pengaruh doktrin Gafatar, segera kita
kembalikan ketengah-tengah masyarakat. Untuk itu, kita akan pantau tiap
perkembangan masing-masing anggota Gafatar dalam masa pembinaan,” tegas
Widagdo. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar