SERGAI
| GLOBAL SUMUT- Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir. H. Soekirman
didampingi Wakil Bupati (Wabup) Darma Wijaya, Senin (11/4) secara resmi
menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LKPJ) Tahun 2015 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Sergai di Sei
Rampah.
Rapat
yang dibuka oleh Ketua DPRD Sergai H. Syahlan Siregar, ST turut
dihadiri Wakil Ketua DPRD Hasbullah Hadi Damanik dan Riady, S.Pd,
Anggota DPRD, Sekdakab Drs. H. Haris Fadillah, M.Si, para Asisten, Staf
Ahli Bupati, Kepala SKPD, Camat serta undangan lainnya. Dalam laporannya
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman mengemukakan dokumen LKPJ tahun 2015
disusun berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015
yang merupakan penjabaran tahunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) 2010-2015, sebagaimana yang tertuang pada Perda Kabupaten
Sergai Nomor 18tahun 2012 tentang RPJMD tahun 2010-2015.
Ada
beberapa hal tentang materi yang tertuang dalam LKPJ Bupati akhir tahun
2015 serta beberapa pencapaian target indikator makro ekonomi dan makro
sosial. Pertama adalah indikator ekonomi sebagai ukuran kinerja
pembangunan ekonomi Kabupaten Sergai yang menggambarkan tingkat
pembangunan ekonomi. Pencapaian indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
tahun 2014 sebesar 5,12% relatif datar dubanding tahun 2013 sebesar
5,80%.
Selanjutnya
peningkatan capaian indikator makro sosial dapat menggambarkan
terjadinya pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten
Tanah Bertuah Negeri Beradat. Untuk indikator kemiskinan dan
ketenagakerjaan, pada tahun 2014 yang lalu tercatat jumlah penduduk
Sergai sebesar 606.367 jiwa dengan jumlah penduduk miskin sebesar 54.480
jiwa atau sebesar 8,98%, papar Soekirman.
Sedangkan
untuk indikator sektor kesehatan, lanjut Bupati Soekirman angka
kematian bayi dan angka kematian balita pada tahun 2013 dan 2014
menunjukkan angka yang sama masing-masing sebanyak 4/1000 KH 4/1000
balita. Pada tahun 2015 menunjukkan angka yang sama masing-masing
sebanyak 6/1000 KH dan 6/1000 KH balita.
Dalam
indikator sektor pendidikan terdiri dari Angka Partisipasi Kasar (APK)
untuk pendidikan dasar baik SD/MI dan SMP/MTS masing-masing dari 105,26%
untuk SD/MI dan 101,00% untuk SMP/MTS di tahun 2014 menjadi 108,77%
untuk SD/MI, 97,82% untuk SMP/MTS di tahun 2015. APK SMU/MA
masing-masing dari 102,00% ditahun 2014 menjadi 85,03% ditahun 2015,
ujar Bupati Sergai.
Sedangkan
indikator pembangunan manusia, ditahun 2014 Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Kabupaten Sergai sebesar 67,78% dengan umur harapan hidup sampai
67,27 tahun dengan rata-rata lama sekolah 8,04 tahun. Pada indikator
infrastruktur dasar, capaian akses sanitasi layak masyarakat Sergai
meningkat dari 6,2% ditahun 2014 menjadi 100% ditahun 2015. Demikian
juga halnya untuk akses air minum layak meningkat dari 31,8% ditahun
2014 menjadi 100% ditahun 2015, kata Bupati.
Lebih
lanjut dikemukakan Bupati Soekirman khusus mengenai target dan
realisasi pendapatan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dana perimbangan dan dana lain-lain pendapatan daerah yang sah
tahun 2015 tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan target dan
realisasi pendapatan daerah tahun 2014. Pada tahun 2014 ditargetkan
pendapatan sebesar Rp.1.083.994.361.148.- dan terealisasi sebesar
Rp.1.087.160.371.106.- atau terealisasi sebesar 100,29%. Pada tahun 2015
ditargetkan pendapatan sebesar Rp.1.283.762.591.737,- dan terealisasi
sebesar Rp.1.259.475.119.201,51 atau terealisasi sebesar 98,89%.
Dalam
pencapaian kinerja terdapat 29 pelaksanaan urusan wajib dan urusan
pilihan antara lain, urusan wajib seperti pendidikan terealisasi 85,87%,
kesehatan 84,92%, pekerjaan umum 96,06%, perumahan 98,14%, perencanaan
pembangunan daerah 86,41%, perhubungan 92,78%, lingkungan hidup 84,28%,
pertanahan 41,89%, kependudukan dan catatan sipil 98,37%, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak 99,09%, keluarga berencana dan keluarga
sejahtera 78,97%, sosial 96,12% , tenaga kerja 53,89%, koperasi dan UKM
98,58%, penanaman modal 97,14%, kebudayaan 91,70%, pemuda dan olah
raga 70,88%, kesbangpol dalam negeri 71,68%, otonomi daerah yang
mencakup pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat
daerah dan kepegawaian 90,49%, ketahanan pangan 98,37%, PMD 88,14%,
komunikasi dan informatika 97,12%, perpustakaan 96,58%. Urusan pilihan
yaitu pilihan pertanian terealisasi 65,19%, kehutanan 82,36%, pariwisata
70,70%, kelautan dan perikanan 99,18%, perdagangan 94,27% serta
perindustrian 85,53% , pungkas Bupati Soekirman.(Putranursaid)
Posting Komentar
Posting Komentar