MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi menghadiri
acara Kenduri Datuk Suka Piring di Asrama Haji Jalan A.H Nasution
Medan, Minggu (10/4). Selain penabalan Datuk Rustam menjadi gelar adat
Kepala Urung Suka Piring, kenduri ini juga diisi dengan pemberian
santunan kepada ratusan anak yatim.
Didampingi
Plt Kadis Kebudayaan dan pariwisata Kota Medan, Drs Hasan Basri MM,
Wali Kota sangat mengapresiasi digelarnya kegiatan ini, sebab merupakan
sebuah upaya pengembalian adat istiadat dan kebudayaan Puak Melayu.
Sebagai orang Melayu, semua memiliki tanggung jawab yang besar dalam
melestarikan adat budaya serta kesejarahan yang ada pada suku
Melayu.
Banyak hal yang sesungguhnya penting namun tidak terekspos dengan baik
karenanya melalui kegiatan ini, saya mengharapkan pelurusan sejarah
Sukapiring ini harus tuntas dan dapat dibuatkan dokumentasinya agar
tidak melenceng dari kejadian aslinya. Tanpa dokumentasi sejarah
tinggallah sejarah yang satu persatu dapat terlupakan oleh waktu itu
sendiri jadi kita harus mampu menjaganya,kata Wali kota.
Eldin
selanjutnya mengingatkan, zaman boleh berganti, peradaban runtuh dan
muncul, tapi adat dan budaya jangan sampailah sirna. Sebab, dari situlah
kita belajar bagaimana hidup sebagai orang Melayu kita Melayu, maka
seharusnya kita mengetahui adat budaya sekaligus sejarah Melayu, begitu
juga dengan semua keturunan kita, ungkapnya.
Kemudian Eldin menyampaikan keinginannya agar pelajaran adat, budaya
dan sejarah bangsa Melayu, sebaiknya diajarkan pada lingkungan terkecil
yaitu keluarga.
Hal
ini penting supaya pada saat anak-anak memasuki dunia yang lebih luas
lagi yakni masyarakat, mereka tetap dan bangga menjadi orang Melayu.
Selain
tokoh-tokoh masyarakat Melayu seperti Syarifuddin Siba, Prof Dr
Mayyasak Johan, M Affan serta Datok 4 Suku yakni Datok Sukapiring, Datok
Sunggal, Datok Hamparan Perak dan Datok Senembah, Kenduri Datuk
Sukapiring ini turut juga dihadiri tamu kerhormatan dari Al Jazair, DR
Hamou Abdallah Sadji.
Penabalan Datuk Rustam menjadi gelar adat Kepala Urung Suka Piring ini
ditandai dengan pemberian keris, kain selempang, topi adat yang
dilakukan oleh Datok 4 Suku.
Setelah
itu dilanjutkan dengan pemberian kain beka buluh (ulos khas Karo) oleh
perwakilan Karo Sekali acara ditutup dengan tepung tawar.(rls)
Posting Komentar
Posting Komentar