0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Pasca kebakaran Buana Plaza Aksara, para pedagang pasar Aksara ingin mengadukan nasibnya ke Presiden Joko Widodo. Namun, aparatur hukum dan negara, baik dari Kodam I/BB dan Polisi melakukan penjagaan ketat disejumlah area sekitar Buana Plaza Aksara. dan jalan Letda Sudjono Medan. Penjagaan tersebut berkaitan dengan meredam aksi para pedagang yang hendak menghalangi iring-iringan rombongan Presiden RI Joko Widodo yang datang ke Medan.

Seperti informasi yang diperoleh wartawan dilapangan, petugas intel dan Polisi yang mengenakan pakaian preman, kelihatan menyatu dengan masyarakatguna mencatat segala informasi dan keterangan yang diperoleh dari masyarakat yang berada di posko kebakaran Buana Plaza Aksara.

Salah satu pedagang yang enggan namanya dicatut wartawan mengatakan bahwa aksi yang akan dilakukan bersama itu untuk menyuarakan aspirasi mereka tentang perihal nasib dagangan mereka yang terbakar. "kami ingin pak Jokowi mengetahui nasib kami. karena kami pilih beliau menjadi Presiden kami." kata salah seorang pedagang, Kamis (21/7/2016) sore.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman Zendrato yang merasa was-was dengan aksi para pedagang, mencoba meredam dan meminta kepada para pedagang untuk tidak melakukan aksi. "Untuk apa ibu bawa Poster, Pak Presiden Jokowi hadir untuk Tax Amnesti. sudahlah. Biarlh Walikota yang membahas masalah ini dengan anggota DPRD."Ucap Lesman Zendrato ke pedagang.

Para Pedagang yang telah diperingatkan kapolsek Percut Sei Tuan tetap ngotot untuk melakukan aksi mereka. Dengan spanduk yang dibentangkan, para pedagang tetap melanjutkan aksinya agar Presiden Joko Widodo mendengar aspirasi mereka mengenai kebakaran Buana Plaza Aksara. "Masalah Medan Plaza kebakaran saja belum jelas sampai saat ini bagaimana nasib para pedagangnya. bagaimana lagi kami yang hanya pedagang pajak (pasar). Kami tetap ingin Pak Jokowi mendegar keluh kesah kami."celoteh seorang pedagang yang tidak ingin menyebutkan namanya saat ditanya wartawan. (GBS/MBC)

Posting Komentar

Top