0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh pengusaha dan pemilik modal untuk menarik modalnya dari luar negeri dam menanamkan investasinya di dalam negeri. Pengusaha memiliki peran strategis dalam membangun kedaulatan ekonomi Indonesia.

Ajakan tersebut disampaikan Jokowi dalam acara Sosialisasi Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) di Hotel Santika Dyandra, Jl Maulana Lubis Medan, Kamis (21/7/2016) sore.

Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi dan ratusan pengusaha serta milyarder asal Sumut.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan Undang-Undang Tax Amnesty merupakan ruang bagi warga negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam memperkuat ekonomi nasional.

“Yang uangnya ada di dalam negeri di-‘declare‘. Yang uangnya ada di luar dibawa masuk. Ini persaingan antar negara. Ini kesempatan bagi semuanya untuk berpartisipasi terhadap negara,” ujar Jokowi.

Guna membangun perekonomian di bagian barat Indonesia, pemerintah telah menyiapkan sejumlap program yakni pembangunan Tol Trans Sumatra yang menghubungkan Lampung hingga Aceh yang akan rampung pada tahun 2017 mendatang.

Jokwi juga mengatakan, pemerintah melakukan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara yang diharapkan akan rampung pada 2017. Pelabuhan tersebut akan menjadi hup logistic Indonesia bagian barat yang melayani eksport kesejumlah negara.

“Saya targetkan ke ibu BUMN harus siap 2017. Bila perlu kerja tiga shif pagi, siang, malam, pagi, siang, malam. Kita juga harus kerjasama baik dengan swasta maupun perusahan multi nasional diajak gabung. Dubai Port, Rotterdam Port juga diajak gabung,” sebut Jokowi.

Dalam 5 tahun kedepan, Indonesia membutuh biaya pembangunan infrastuktur mencapai Rp 4.900 triliun. Sementara dana yang memungkinkan diambil dari APBN hanya Rp 1.500 triliun.

“Kurang 3.400 triliun. Dari mana uangnya? Ya dari bapak-ibu semuanya. Dikumpulkan. Hingga bisa kita pakai untuk bangun infrastruktur. Kalau infrastruktur rampung, baru kita bisa bersaing dengan negara lain. Biaya logistis cost akan lebih murah, biaya logistik transportasi juga akan lebih murah,” ujar Jokwi optimis.

Higth coast di Indonesia dua setengah kali lipat dibanding Singapura. Kondisi tersebut mengancam Indonesia dalam bersaing dengan negara lain.  “Kalau tinggi biaya logistik, bisa ditingal kita. Karena itu, bapak-ibu ikut partipasi dalam amnesti pajak ini. Kalau di luar dapat bunga berapa sih? Kalau di dalam negeri dapat berapa? Kita blak-blak saja,” sebut Jokowi.

Jokowi juga mengajak pengusaha di Sumut untuk terlibat dalam membangun kawasan industri, insudtri manufaktur, garmen, otomotif, guna membuka lapanga pekerjaan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengajak pengusaha Sumut untuk terlibat dalam membangun industri perikanan yang memiliki peluang besar dalam memaksimalkan hasil laut.

“Dalam 2 tahun terakhir, 7 ribu kapal asing di kejar Menteri Susi. Kapal itu tidak bisa nyari ikan lagi di perairan Indonesia. Siapa yang cari, kita sendiri. Buat industri cooll storage, ini kesempatan, ini peluang. Buat industri pengalengan ikan. Ini juga peluang,” ajak Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyatakan Sumut memiliki potensi besar di bidang industri pariwisata. Namun selama ini tidak di kemas dengan baik atau mendapat sentuhan promosi, termasuk memanfaatkan seni dan budaya yang ada di Sumut.

“Dua bulan lalu waktu kita ke Danau Toba, saya perintahkan menteri BUMN supaya ada penerbangan langsung semingga 3 kali ke Bandara Silangit. Begitu flight, semua ramai kesana. Ini tinggal keberanian kita saja untuk memulai,” ujar Jokowi.

Sementara Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan, pemerintah pusat memberikan perhatian besar terhadap Sumut dengan membangun sejumlah program strategis diantaranya Tol Trans Sumatera, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke di Kabupaten Simalungun yang akan terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung.

“Nantinya aka nada jalur keretaapi dari KEK Sei Mangke menuju Pelabuhan Kuala Tanjung untuk memudahkan eksport komoditas kelapa sawit dan turunannya,” jelas Erry.

Kemudian pengembangan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Danau Toba yang diharapkan menjadi destinasi wisata bertaraf internasional.  “Pengembangan kawasan Danau Toba sebagai Monaco of Asia, kita harapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia,” harap Erry.

Demikian juga prorgam pengaktifan kembali (reaktivasi) jalur keretaapi Binjai menuju Besitang (Aceh) sepanjang 80 kelometer dan pembangunan jalan layang keretaapi Stasiun Medan menuju Stasiun Bandar Khalipah sepanjang 8 kilometer.

“Reaktivasi jalur keretaapi Trans Sumatera Medan-Aceh merupakan bagian dari proyek Trans Sumatra sepanjang 1.500 kilometer dari Lampung hingga Aceh. Masyarakat Sumuatera Utara juga layak bangga, karena memiliki moda transportasi keretaapi cepat yang melayani langsung ke bandara Kualanamu Internasional Airport,” sebut Erry.

Untuk itu, Erry mengajak seluruh pengusaha dan pemilik modal di Sumut, untuk memanfaatkan program pengampunan pajak dan terlibat aktif dalam membangun kekuatan perekonomian di Sumut yang akan bermuara pada penyesehatan ekonomi nasional.

KEK Sei Mangke butuh investor. KSN Danau Toba juga butuh investor. Tol Trans Sumatra dan dan Tol Keretaapi juga sama. Ini adalah kesempatan,” ajak Erry.

Dalam kesempatan itu, Erry juga mengajak pengusaha dan milyarder untuk terlibat dalam penyiapan pembangkit tenaga listrik di Sumut.

“Dan yang lebih membuka peluang investasi di Sumut adalah pembangunan pembangkit listrik. Selama ini, Sumut terus mengalami krisis listrik. Suplay yang tersedia tidak mencukupi. Bahkan industry telah antre dalam daftar tunggu membutuhkan listrik,” terang Erry.

Dalam kesempatan itu, Erry juga mengatakan, pertumbuhan perekonomian Sumut pada tri wulan pertama 2016 mengalami peningkatan 5,02 persen dibanding tri wulan yang sama tahun 2015 lalu. Pertumbuhan ekonomi Sumut tersebut ditopang oleh tiga bidang yakni pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 22,8 persen, bidang indutri pengolahan 19,8 persen dan bidang perdagangan 17,71 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Sumut ini tentu karena adanya dukungan program pemerintah terkait paket ekonomi,” sebut Erry.

Erry berharap, pengusaha memanfaatkan peluang pengapunan pajak yang diberlakukan pmerintah hingga 31 Maret 2017 mendatang.

“Sumut adalah roda perekonomian nasional bagian barat. Mari kita dukung Amnesti Pajak ini sebaik mungkin dalam menorong Sumut Paten yang sejahtera,” tutup Erry.

Sosialisasi Program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) juga diisi oleh seminar dengan pembicara sejumlah menteri. Acara berakhir Kamis petang sekitar 18.30 WIB.

Presiden Jokowi dan rombongan kemudian makan malam di Istana Koki, Jl Cik Ditiro Medan.

Sebelumnya, Jokowi telah mengawali Sosialisasi kebijakan Tax Amnesty di Surabaya pada 15 Juli 2016 lalu. (RHD)

Posting Komentar

Top