0
LABUHAN | GLOBAL SUMUT-Reses ke III anggota Komisi-B DPRD Medan H. Mhd. Yusuf, S.Pdi singgung soal pungutan liar (pungli) di dunia pendidikan kota Medan. Reses yang dilaksanakan di lingkungan 22 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan tersebut dihadiri ratusan utusan warga 4 Kecamatan (Dapil V-red). Selasa (6/12/2016).

Dalam sambutannya, Yusuf setuju pungli hususnya di dunia pendidikan segera dihapuskan. Pungli tersebut merupakan musuh Negara dan beban bagi masyarakat istimewanya bagi orangtua murid.
          
“Berulang kali saya menerima pengaduan masyarakat bahwa pungli di tingkat SLTA Negeri se-kota Medan sudah mencapai tingkat keresahan. Dana komite yang ditetapkan di sekolah tingkat SLTA itu tidak jelas penggunaannya dan tidak ada laporannya, ini jelas meresahkan orangtua murid, dan saya setuju dana komite tersebut dihapuskan”. Tegas Yusuf.

Selain itu lanjut Yusuf, oknum-oknum guru di tingkat SLTA hususnya KLS X dan XI adakan program Les bidang studi yang wajib diikuti tiap siswa. Mereka (siswa-red) dikenakan biaya Rp. 30 ribu/bulan, parahnya pungli dengan modus tambahan jam pelajaran itu gunakan jasa murid untuk lakukan pengutipan yang tidak resmi tersebut, sangat saya sesalkan kepala sekolah diam bagaikan patung. Oleh karenanya, saya berharap melalui reses ini semua aspirasi masyarakat dapat ditampung dan ditindaklanjuti, pungli di dunia pendidikan wajib dihentikan kecuali infaq. Kata Yusuf.
           
Sebelumnya Jamal warga lingkungan 22 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan kecam pungli di sejumlah SMA Negeri di kota Medan. Jamal berharap pelaku pungli di sekolah ditangkap dan dipenjarakan.

“Pungli di tingkat SLTA Negeri di kota Medan tumbuh bagaikan jamur di musim hujan, herannya tidak ada tindakan Walikota Medan ataupun Kadis Pendidikan. Kami berharap agar pelaku pungli di tiap-tiap sekolah segera ditangkap dan dipenjarakan”. Harap Jamal.
           
Belakangan ini pungli di lingkungan SLTA Negeri di kota Medan resahkan masyarakat luas. Selain pungli modus dana komite, pungli tersebut juga berlangsung pada tambahan jam pelajaran (Les-red), anehnya kepala sekolah mendadak bisu. Sadar jadi objek pertanyaan, kepala dinas Pendidikan kota Medan takut hadiri reses DPRD Medan ke III itu.

Reses ke III anggota Komisi_B DPRD Medan singgung soal inspatruktur di Medan bagian Utara. Yusuf harapkan adanya koordinasi antara Pemprovsu dengan walikota Medan untuk atasi pembangunan jalan Provinsi dan drainase.

Dalam kesempatan serap aspirasi rakyat tersebut, Kadistanla kota Medan Ir. Ahyar sampaikan program gerakan-gerakan pembudidayaan. “Kepada semua yang hadir, Camat dan Lurah tolong dicatat bahwa Distanla kota Medan adakan gerakan-gerakan pembudidayaan seperti bibit sayuran, budi daya ikan, kerambak, dan lain sebagainya. Bibit-bibit tersebut diberikan Distanla kota Medan secara geratis”. Kata Ahyar sembari himbau kelompok nelayan dirikan koperasi.

Turut hadir dalam acara reses ke III anggota Komisi-B DPRD Medan itu Camat Medan Labuhan A. Rahman Pane, Camat Medan Deli Irfan Asardi, Camat Medan Marelan (diwakili-red) Suhariadi, lurah Pekan Labuhan Khairun Nasir, Dirut RSU Pirngadi Medan, Kepala Puskesmas Medan Labuhan Zairul Rambe, dan sejumlah SKPD lainnya. (mn/bu).

Posting Komentar

Top