0

BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Pangkalan Utama TNI AL I (Lantamal I) Belawan menggelar latihan tempur Pertahanan Pangkalan.Latihan ini dilaksanakan diDesa Palu Kurau kecamatan Hamparan Perak,Kabupaten Deli serdang.Kamis (08/03/2017).

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal I Mayor Laut(KH) Sahala Sinaga menyebutkan, Latihan tempur di Areal Pohon Sawit yang dikelilingi Sungai dan Paluh merupakan daerah latihan TNI AL Lantamal I untuk latihan operasi darat baik latihan serangan udara musuh, latihan serangan darat musuh. Pada latihan ini digelar ratusan prajurit yang terdiri dari prajurit Satuan Keamanan Laut (Satkamla), Prajurit Detasemen Markas Komando dan Prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I,  yang dipersenjatai dengan berbagai jenis senjata laras panjang, dan meriam PSU (Penangkis serangan Udara).

Latihan tempur ini merupakan latihan terprogram untuk Triwulan I Tahun Anggaran 2017. Pada latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit baik pada kemampuan individu maupun pada kemampuan satuan.dalam latihan ini juga didukung oleh unsur kapal patroli maupun serangan raid amfibi dengan menggunakan rubber boat.

Latihan Tempur pertahanan pangkalan yang berdasarkan Skep Kasal Nomor: Skep/4522/IX/1998 tgl 21 Januari 1988 tentang Penyelenggaraan Gladi Tugas tempur Pangkalan TNI AL. yang bertujuan untuk kesiapan tempur Pangkalan yang sangat menentukan dalam memberikan dukungan bagi kesatuan Operasional TNI AL.

Latihan tempur pertahanan Pangkalan yang rutin dilaksanakan pertriwulan ini dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan I (Danyonmarhanlan I) Letkol Marinir A.Tambunan dibawah pengawasan Asops Danlantamal I Kolonel Laut (P) Slamet Hariono dengan penanggung Jawab Danlantamal I Laksamana Pertama TNI Roberth Wolter Tappangan, SH.

Kadispen Lantamal I juga  menambahkan, Apa yang menjadi opini yang berkembang selama ini dari Masyarakat Desa Paluh Kuro bahwa TNI AL Khususnya Lantamal I menyerobat tanah milik warga itu tidak benar, Tanah seluas 450 H ini awalnya berdasarkan fakta yang terjadi, pada tahun 2008 pihak TNI AL/Lantamal I mendapatkan SK dari Bupati Deli Serdang berupa hibah sebidang tanah untuk Lantamal I guna mendukung pertahanan Pangkalan. Dukungan dari Bupati Deli Serdang ini juga Program pemerintah yang merupakan prioritas kepada poros maritim Dunia, maka kekuatan Militer yang berkaitan dengan Laut, Pantai merupakan kekuatan pertahanan yang solid.

Selanjutnya pihak Lantamal I pun melaksanakan peninjauan kelokasi dan telah mendatangkan BPN untuk mengukur serta menerbitkan Peta bidang mana yang menjadi areal tanah sekaligus dikeluarkannya sertifikat tanah tersebut. Areal ini juga sudah terdaftar di IKN( infentaris kekayaan negara).
Tahun selanjutnya para penggarap liar mendirikan bangunan ditanah milik TNI AL ini, untuk sekedar diketahui lanjut Kadispen Lantamal I, pada saat pengukuran Tanah yang dilakukan oleh pihak BPN bangunan tersebut belum ada. Itu artinya bangunan ini didirikan diatas tanah milik TNI AL yang sudah  bersertifikat milik Lantamal I yang menjadi lahan untuk latihan tempur pertahanan Pangkalan oleh Lantamal I.

Untuk menghindari terjadinya bahaya akan terkena peluru resoset saat latihan, pihak Lantamal I pun menertibkan bangunan tersebut.
Menyikapi opini yang berkembang saat ini, Kadispen juga mengarahkan untuk mengkonfirmasi atau silahkan menghubungi di nomer  0813 7653 1982 untuk penjelasan soal lahan ini. Serta mempersilahkan kepada publik yang merasa keberatan ,untuk cek kelokasi.jangan hanya mendengar opini sepihak dari oknum-oknum mafia tanah yang ingin menguasai tanah milik negara yang bukan miliknya.

Kami sampaikan juga bahwasanya di tempat tanah milik TNI AL tidak  ada warga yang tinggal disitu, yang ada penggarap, klo memang ada warga disitu tentu ada keterangan dari kepala desa, sedangkan yang mengaku warga tersebut tidak ada terdaftar sebagai warga desa paluh kuro,tentunya klo ada bangunan rumah warga, tentulah ada PBB dan terdaftar di pendapatan daerah.Tutup Kadispen. [abu/man]

Posting Komentar

Top