MEDAN DELI | GLOBAL SUMUT-Kapolda Sumut Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel M.Si terjun langsung ke tempat kejadian pembunuhan sadis 1 keluarga di Mabar Tanjung Mulia Medan Deli. Pembunuhan sadis tersebut menewaskan sekeluarga terdiri dari ayah, ibu dan 2 anak serta mertua terjadi di Jalan Kayu Putih, Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/4) pukul 09.00 WIB.

Sekeluarga yang tewas mengenaskan dengan kondisi berlumuran darah adalah, Irianto (40), istrinya, Yani (35) dan kedua anaknya, Naya (14) dan Gilang Raksono (10) serta mertuanya, M‎arni (60).

Informasi diperoleh menyebutkan, suasana hari libur di lingkungan itu tampak tenang dengan aktivitas masyarakat. Salah seorang wanita yang akrab disapa Nek Serimpi yang tinggal sebelah melihat rumah korban masih tertutup dan hidup lampu.

Lantas, Nek Serimpi mendatangi rumah korban, ketika masuk ke rumah permanen berpagar hitam dengan ukuran diperkirakan 8X10 meter, ternyata pintu rumah tidak terkunci.

Alangkah terkejutnya wanita renta itu melihat Irianto bersama dengan mertunya telah terkapar tewas di ruang tengah dan dapur. Melihat itu, Nek Serimpi menjerit histeris keluar rumah sambil memberitahukan para tetangga.

Para tetangga mendengar jeritan itu, berduyun-duyun mendatangi rumah korban, setelah dicek ke dalam rumah, ternyata Irianto beserta keluarga dan mertuanya telah tewas mengenaskan. Salah satu anak dari Irianto, berusia 4 tahun bernama Kinara masih bernyawa mengalami luka di bagian kepala dibawa langsung oleh warga ke RSU Mitra Medika.

Kejadian itu langsung diberitahukan kepada kepala lingkungan setempat, suasana di sekitar lokasi tampak heboh. Sejumlah warga yang mendengar pembunuhan sekeluarga itu beramai – ramai mendatangi rumah korban.

Dari berbagai penjuru masyarakat memadati sekitar lokasi rumah korban yang terletak di lorong kecil, tak berapa lama, petugas Polres Pelabuhan Belawan datang ke lokasi melakukan olah TKP.

“Tadi pagi yang pertama melihat Nek Serimpi, karena heran kenapa sudah pagi mereka tidak keluar rumah dan lampu masih hidup. Ketika dilihat ke dalam rumah rupanya si Irianto sudah mati dibunuh, makanya kami tetangga langsung heboh,” kata Suarman tetangga korban.

Polis yang datang langsung mensterilkan ‎situasi, sejumlah warga yang telah memadati lokasi diperintahkan untuk menjauhkan lokasi areal rumah dengan memasang garis polisi.

Pembunuhan tragis sekeluarga mengundang sejumlah unsur kepolisian dari tim identifikasi dari Polda Sumut, Dokkes Polri dan Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel beserta para pejabat Polda Sumut.

Dari hasil olah TKP polisi, para korban dibantai dengan benda tajam dan benturan ke dinding. Selain itu juga, polisi mengamankan barang bukti dari lokasi. Sementara itu, sepeda motor Honda Vario dan Hp milik korban hilang.

Selanjutnya, seluruh korban yang tewas dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, pihaknya masih melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti dan informasi atas peristiwa yang terjadi. “Kita masih menyelidiki kasus ini, mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap,” kata Kapolda Sumut.[rs]