MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas),
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mendeklarasikan
Sumatera Utara sebagai Provinsi Literasi dengan dimulainya gerakan
literasi di Sumut.
Deklarasi
itu disampaikannya pada acara Roadshow Perpustakaan Nasional di gedung
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provsu di Jalan Sultan Makmun Al
Rasyid/Brigjen Katamso depan Istana Maimun Medan, Sabtu (20/5/2017).
“Dengan
berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini kami menyatakan bahwa
Provinsi Sumatera Utara sebagai Provinsi Literasi,” demikian maklumat
Gubsu H T Erry Nuradi.
Acara
tersebut dihadiri Menristek Dikti Prof Mohammad Nasir, Sestama
Perpustakaan Nasional Dedi Junaedi , Koordinator Kopertis Wilayah I Prof
Dian Armanto, Sekda Provsu Hasban Ritonga, Koordinator USAID Prioritas
Sumut Agus Marwan dan Penulis Novel Negeri Lima Menara dan Rahan Tiga
Warna, Ahmad Fuadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu Ferlin
Nainggolan. Hadir juga para pustakawan, mahasiswa dan pelajar.
Dalam
dekrarasi, Gubsu Erry menyebutkan melalui gerakan literasi, masyarakat
Sumatera Utara menjadi warga yang menggunakan informasi secara
bertanggungjawab dan cerdas. Dengan kemampuan literasi ini, kehidupan
masyarakat Sumatera Utara menjadi lebih maju dan mampu menciptakan
peradaban baru yang lebih baik.
“Hal-hal
yang berhubungan dengan implementasi gerakan literasi di Provinsi
Sumatera Utara akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sistematis,
dinamis dan berkesinambungan,” ujar Gubsu.
Sumut
merupakan provinsi ke empat yang mendeklarasikan sebagai Provinsi
Literasi setelah DKI Jakarta, Riau dan Nusa Tenggara Barat.
Pendeklarasian ini dilakukan sebagai salah satu bentuk dukungan
Pemprovsu terhadap Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 23/2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Dalam
Permendikbud tersebut diatur mengenai kegiatan membaca buku non
pelajaran. Kegiatan ini diwajibkan sekitar 15 menit sebelum kegiatan
belajar mengajar di sekolah dimulai.
Gubernur
mengungkapkan harapannya agar pencanangan gerakan literasi dapat
kembali menggairahkan minat membaca masyarakat Sumut . ‘’Salah satu
indikator kemajuan suatu wilayah adaalah perpustakaannya. Alhamdulillah
Perpustakaan Sumut terus berbenah, Mudah-mudahan bisa mencapai harapan
masyarakat,” katanya.
Dalam
kesempatan itu, Menristek Dikti menyambut gembira deklarasi Sumut
sebagai Provinsi Literasi. “Selamat kepada Sumut sebagai Provinsi
Literasi, mudah -mudahan kita bisa wujudkan Indonesia cerdas, Indonesia
maju melalui perpusatakaan dan gerakan literasi,” ujar Nasir.
Prof
Nasir mengatakan, melalui gerakan literasi, maka diharapkan tingkat
melek huruf bisa ditingkatkan, atau tidak ada lagi penduduk usia sekolah
maupun dewasa yang buta aksara.
Dikatakannya,
masalah literasi, adalah hal yang menjadi penting karena pintu gerbang
ilmu pengetahuan adalah perpustakaan. “Dengan ilmu pengetahuan kita
menguasai dunia. Barang siapa menguasai bahasa, selamat dari tipu daya,”
ujarnya.
Menristek
Prof Nasir juga menyebutkan pada tahun 2017 DPR RI telah mensahkan
Undang-undang perbukuan yang melindungi para penulis, supaya penulis
buku punya hak cipta dihargai. Hal itu merupakaan salah satu bentuk
dukungan dan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan budaya literasi
di tanah air.
Sestama
Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaedi mengatakan kegembiraannya atas
komiten Sumut ingin menjadi provinsi literasi. “Sebelumnya ketika
menjabat seorang bupati, di wilayahnya Pak Erry juga komit
menumbuhkembangkan gemar membaca,” kata Dedi.
Seperti
diketahui, ketika menjabat Bupati di Serdang Bedagai, Erry Nuradi
pernah menerima penghargaan di bidang perpustakaan bersama Wali Kota
Surabaya. Serdang Bedagai berhasil mendirikan perpustakaan di seluruh
sekolah menengah dan komit mengembangkan perpustakaan di daerah dengan
merekrut pustakawan pada saat penjaringan CPNS.
Sedangkan,
Ferlin Nainggolan menjelaskan pihaknya bersyukur karena dua daerah di
Sumut yaitu Labuhan Batu dan Sedang Bedagai telah ditetapkan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai daerah percintohan literasi
nasional.
Ke dua daerah
tersebut memiliki komitmen tinggi menggalakkan literasi. Bahkan
Kabupaten Serdang Bedagai mendapat nilai tertinggi dalam survei indeks
pembangunan literasi daerah yang dilakukan Mendikbud.[rs/gbs]
Posting Komentar
Posting Komentar