MEDAN DELI | GLOBAL SUMUT-Seorang ibu muda M Br Tambunan
(33), warga Mabar Pasar 2 Kecamatan Medan Deli, dalam kondisi hamil
ditinggal suaminya, pada hari Jumat (26/5),lalu ibu tersebut melahirkan
bayi laki laki, namun bayi yang baru saja ia lahirkan di ambil paksa
oleh kerabatnya dan dijual oleh kerabatnya ke orang lain.
Kerabatnya
diketahui bernama Sinta (32),warga Belawan dan Butet (36), warga Pasar
10 Helvetia Kecamatan Labuhan Deli yang merupakan Rentenir.
Ibu tersebut tidak bisa melawan, karena dibawah ancaman dari kerabatnya yang jahat itu.
Ibu
muda tersebut dari keluarga tidak mampu, dia memohon kepada seluruh
Wartawan dan Aparat untuk melindunginya serta mengambil kembali bayi
yang baru dilahirkannya.
Hal
ini terkuak. Sabtu (27/6), lalu,saat viral jejaring sosial Facebook itu
menyebar ke sejumlah jurnalis bahwa ada orang tua bayi di Mabar Pasar 2
Kecamatan Medan Deli, rela mengadopsi bayinya karena tidak menyanggupi
pembayaran biaya rawat inap Rumah Sakit setempat selama beberapa hari.
Ketika
wartawan menyambangi kediaman ibu muda tersebut dan langsung ketemu
dengan korban serta orang tua korban menceritakan hal yang dialaminya.
"Orangtua
Mana yang Rela Menjual Anaknya Sendiri?" Kami tidak mampu lagi berbuat
banyak dan telah berusaha keras. Untuk Biaya jasa persalinan anak saya,
teman anak saya Sibutet menawarkan bahwasanya ada orang kaya yang mau
mengadopsi anaknya, dan biaya persalinan dan biaya biaya lainnya akan
ditanggung oleh orang yang mengadopsi,namun kecurigaan kami kenapa pihak
yang akan mengadopsi tidak hadir,sibutet itu bilang yang hadir hanya
keluarganya Opungnya dan Edak nya,"Ucap Ibu korban. Kamis (1/6).
Bahkan
keduanya telah membuat surat pernyataan bermaterai enam ribu dan
ditandatangani, secara terpaksa ibu muda ini harus ikhlas anaknya
diambil orang bila ada memberikan tebusan biaya tersebut di rumkit
setempat Tidak hanya itu, pihak rumah sakit juga memberikan batas akhir
kepada orang tua bayi ini untuk pelunasan paling lambat jam 00.00 Wib.
Jumat (26/5) dini hari lalu.
Hal ini pula membuat mereka panik dan kalut di Klinik bidan Meri Marpaung Jalan Kawat 3 Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli.
Yang
membuat korban dan ibu korban merasa curiga, saat pembayaran persalinan
dilakukan oleh sibutet,mereka langsung buruh buruh beranjak dari Klinik
dan membawa bayi mungil tersebut dan meninggalkan korban begitu saja.
Kemudian
Melisa dan Ibunya kembali kerumah. Namun pada malam hari sekira jam
00.30. Butet bersama seorang laki laki datang dan memberikan uang kepada
Melisa sebesar Rp 4,5 juta.
"Ini
uangnya Rp 5,5juta tapi karena suamimu dulu pernah utang koperasi sama
aku Rp1 juta, jadi kupotong langsung jadi Rp4,5juta,"Ucap Melisa
menirukan perkataan sibutet tersebut.
Kemudian keesokan harinya Melisa dan keluarganya berunding membahas masalah kecurigaan yang dilakukan oleh si Butet.
"Awalnya
aku ditelpon sama Sinta bang,sinta marah sama Sibutet karena tidak
dikasih bagian,kata sinta dia dijanjikan sama butet Rp1 juta kalau
anaknya laku,disitu la kami sekeluarga curiga semua bang,maka nya aku
mau ngambil anak ku lagi,"Ucap Melisa.
Melisa
lalu menghubungi Butet agar anaknya dikembalikan lagi dan segala biaya
persalinan dan uang yang telah diberikan oleh Butet akan
dikembalikan,namun Butet bersihkeras tidak mau mengembalikan anaknya
dengan alasan anaknya sudah dibawa jauh.
"Aku
udah menghubungi Butet agar anak ku dikembalikan lagi dan biaya
persalinan serta uang yang dikasih dari butet ke aku, akan ku kembalikan
semuanya,tapi mala butet marah marah dan bilang jangan ngadu sama
wartawan ataupun polisi,"Terang Melisa lagi.
Terpisah,
ketika wartawan konfirmasi langsung dengan Butet dan Butet didampingi
oleh rekannya yang mengaku -ngaku wartawan berinisial RT alias Gito
tersebut membantah dirinya tidak ada menjual bayi tersebut.
"Saya tidak ada menjual anak si Melisa bang, anak nya itu diadopsi sama orang kaya,"Ucap Butet.
Saat
wartawan bertanya Siapa nama orang yang mengadopsi dan warga mana.
Butet terlihat gelisah dan gugup menjawab pertanyaan wartawan. Dan yang
menjawab pertanyaan tersebut si oknum yang ngaku wartawan tersebut
mengatakan.
"Ndra kau
kenal abang gak,tolong kau hargai abang dan aku minta tolong berita ini
jangan kau naik kan, nanti bisa panjang ceritanya,"Ucap oknum yang ngaku
sebagai wartawan Mingguan tersebut.
Kemudian wartawan membalas perkataan Gito tersebut.
"Posisi
abang disini sebagai apa, wartawan kah, suami sibutet kah atau apa..?
kenapa abang larang aku untuk menaikan berita ini,jangan jangan abang
ada keterlibatannya dalam penjualan anak ini,"
Karena kondisi semakin memanas dan menghindari hal yang tidak diinginkan,wartawan meninggalkan kediaman si Butet.
Kemudian
tanpa disengaja wartawan ketemu dengan orang suruhan si Butet
berinisial Gito yang mengaku wartawan mingguan tersebut di depan Kantor
Imigrasi Belawan. Gito menyoba akan menyuap wartawan agar tidak ikut
campur terkait kasus ini.
"Ndra,aku
minta tolong kali sama kau jangan kau campuri urusan kami, ini yang mau
ngadopsi orang kaya, tau la kalau orang kaya ini gampang aja untuk
nyelesaikan orang dengan uang,si Butet udah nyerahkan semuanya sama aku,
jadi ini nanti ada la uang uang rokok mu supaya kau gak ikut campur
kasus ini, tapi kalau kau tetap juga ikut campur jangan salahkan aku
ya,"Cetus Gito dengan nada ancaman.
Terpisah
saat hal ini dikonfirmasi kepada Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Yemi
Mandagi SiK,terkait kasus penjualan bayi mengatakan.
"Terima
kasih atas infonya,bisa jadi ini merupakan kasus besar sindikat
penjualan bayi dan Kasus ini nanti akan saya teruskan ke Kasat Reskrim
untuk menindak lanjuti kasusnya agar terungkap,"Terang AKBP Yemi.
[rs/bu]
Teks Foto : Korban Saat Ditemui Dirumahnya
Posting Komentar
Posting Komentar