BATU BARA | GLOBAL SUMUT-Sebanyak 200 orang yang
tergabung Gelar Aksi Damai Di Polres Batu Bara akan diturunkan
diantaranya, " Aktivis dan OKI serta OKP termasuk PAC IPK diturun Gelar
Aksi Damai Di Polres Batu Bara, tentang Kasus penistaan agama kembali
terjadi di Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Setelah kasus
yang menjerat Ahok, kini ada hal serupa di kabupaten batu bara. Senin
tgl 21/8/2017
Pemilik
akun Facebook dengan nama " Tuah Aulia Fuadi dilaporkan dipolres batu
bara setempat tentang Penistaan Agama dan mengelar aksi damai pada hari
rabu tanggal 23/8/2017 oleh Gerakan Tangkap (Gertak) Hermansyah Putra
Hasibuan beserta kerabatnya di OKI dan OKP.
Pemilik akun itu dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Menurut ketua GTPA Herman, unggahan Tuah Aulia Fuadi dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Inilah
komentar Tuah Aulia Fuadi, mantan Mahasiswa Universitas Islam Negeri
(UIN) sumatera utara, yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Menulis komentar dengan kalimat yang cukup kontroversi di akun fecebook miliknya.
"
Komentar yang dinilai menista agama, karena menyebut ' sebaiknya
Alquran direvisi karena sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
"
Penafsir tunggal itu hanya rasul dan itupun satu, sekarang ia sudah
mati. Jd penafsir tungal it sdh ga ada lg. Sebaiknya Alquran itu
direvisi saja. Menimal kembalikan saja urusan itu kenegara. Biar negara
saja yang merelevansikannya sesuai dengan kebutuhan zaman dan peradaban
umat yang lebih progresif, modernis, teknologis dan teknogratis "
disamping
itu, menurutnya umat islam diwajibkan untuk tidak mengikuti nabi
muhammad langsung secara mentah-mentah, sebab tak ada hadis yang
mengaruskan itu. Begitulah tulisan di fecebooknya.
Lanjutnya.
Dalam bernegara, tidak diwajibkan untuk mengikuti Nabi Muhammad
aturlah politik kalian sebagaimana kalian lihat aku mengatur politikku.
Kenapa
statemen ini hanya disabdakan nabi dslsm hal salat, dan tidak dalam
lapangan politik? Jawabanya jelas karena salat adalah masalah ubudiyyah
yang statis, tidak berkembang, dan aturannya final dan terinci.
Soal
politik soal dinamis karena dinamis maka ada politik nabi" politik
nabi pas sesuai pada zamanya. Sementara sekarang bukan lagi zaman nabi,
tak setiap dalam semua hal kita itu harus mengikuti nabi.
Terpisah.
Hal ini dibenarkan Rektor UIN Sumut Prof. Nur Ahmad Fadhil Lubis,
mengatakan " Ya benar Kini Tuah telah dipecat dari kampus tingkat lima
Jurusan Ahwal Al Syakhshiyah fakultas Syari'ah UIN Sumut dan kita
pulangkan kepada orang tuanya. Menurutnya itu dilakukan setelah melalui
prosedur baru kita keluarkan SK Pemecatan. Tegas Nur Ahmad.[SAM]
Posting Komentar
Posting Komentar