TANJUNG
 BALAI | GLOBAL SUMUT-Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Sumut Hj
 Evi Diana Erry Nuradi mendukung produk unggulan Kota Tanjung Balai 
khususnya kerajinan kerang untuk memperoleh label Hak Paten.
Hal
 itu disampaikannya pada acara Peningkatan Mutu dan Diverisifikasi 
Produk Kerajinan Berbahan Baku Kulit Kerang, di Pendopo Rumah Dinas Wali
 Kota Tanjung Balai, Selasa (01/08/2017).
Hadir
 pada acara tersebut para pengrajin, Wali Kota Tanjung Balai M Syahrial,
 Ketua Dekranasda Kota Tanjung Balai Sri Sylvisa Novita, Sekretaris 
Dekranas Sumut Ida Yani Pane dan para peserta latihan.
Dalam
 kesempatan itu, Evi mengaku sangat kagum dengan hasil kerajinan Tanjung
 Balai , karena tidak hanya memanfaatkan bahan limbah kerang baik dari 
industri maupun rumah makan dan rumah tangga.
“Umumnya
 limbah kerang terbuang dan sangat sulit untuk musnah, tapi ditangan 
para perajin kerang di Tanjung Balai bisa menjadi berbagai produk rumah 
tangga yang menarik dan bernilai jual,” katanya.
Seperti
 yang diketahui kata Evi, kerajinan merupakan seni warisan tradisi 
budaya diminati untuk kebutuhan peralatan rumah tangga, peralatan 
asessories bagi kaum wanita seperti tas, dompet dan lain-lain. Juga 
sebagai bahan interior ruangan.
Oleh
 sebab itu, Evi menjelaskan, komoditi hasil kerajinan daerah yang secara
 langsung melibatkan masyarakat yang memberikan dampak langsung pada 
kehidupan masyarakat perajin, karena hasil kerajinan merupakan komoditi 
yang bersentuhan dengan beberapa nilai budaya dan sektor yang dibutuhkan
 mulai sektor pariwisata, budaya pendidik, ekonomi ,sosial serta 
pedagangan dalam dan luar negeri.
Oleh
 karena itu, Evi mengatakan, kedudukan sektor kerjianan sangat penting 
dan strategis, sehingga pemerintah melalui berbagai kebijalan memberikan
 kepedulian terhadap industri kecil menengah dan perajin.
“Tim
 pengembangan produk unggulan kerajinan daerah dan ekonomi kreatif 
Provinsi Sumut berupaya menfasilitasi para masyarakat melalui 
pelatihan-pelatihan seperti ini. Sehingga menjadikan masyarakat perajin 
kulit kerang yang bermutu inovatif dan berkualitas serta produknya 
bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Saat
 melakukan kunjungan ke perajin di daerah Teluk Nibung, Evi berpesan 
agar kualitas kerang lebih baik dari sebelumnya. “Untuk ekspor tentunya 
kita lebih maksimal dalam produksi agar negara pemesan menjadi pelanggan
 utama kita,” ungkapnya
Sementara
 Ketua Dekranasda Kota Tanjung Balai Slyvisa kepada perajin agar 
mengingatkan, bahan pendukung dari kerajinan seperti lem tidak terlalu 
banyak yang membuat produk kurang rapi.
Selain
 itu perajin untuk tetap berinovasi agar produk yang dihasilkan tidak 
monoton. Untuk saat ini katanya di Tanjung Balai sudah memiliki 60 
perajin kerang yang terampil dan diharapkan bisa menularkan keahliannya 
kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga.
Di
 lokasi tersebut, Ani, ketua Kelompok perajin menyebutkan, bahan baku 
berasal dari kerang dan juga didukung dengan bahan bekas lainnya seperti
 busa bekas kulkas dan kayu bekas produk olahan pabrik.
“Saat ini kami membuat produk untuk hantaran pengantin dan tempat tisu yang harus selesai dalam waktu 5 hari,” jelasnya.[rs]

Posting Komentar
Posting Komentar