LANGSA | GLOBAL SUMUT-Korban kecelakaan maut kembali terjadi di jalan lintas negara Medan- Banda Aceh  tepatnya di desa Alue Dua Kota Langsa Kecamatan Langsa Baroe antara Mitsubhisi L300 kontra Grand Max dini hari Senin menelan korban 5 orang meninggal dunia dan 3 luka berat.(31/07).

Kapolres Langsa AKBP Satya Yudha Prakasa melalui Kasat Lantas AKP Vifa Febriana Sari, melalui data yang diterima  mengatakan, kronologis kejadian sebelumnya mobil penumpang Mitsubishi L300 (BL-1663-AN) melaju dari Kota Cane menuju ke Banda Aceh dengan kecepatan tinggi, sedangkan mobil barang Daihatsu Grand Max (BL-8450-FI) melaju dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi juga.
Dikatakannya, saat sampai di TKP jalan lurus, mobil penumpang Mitsubishi L300 (BL-1663-AN) hendak mendahului kendaraan lain yang ada didepannya, namun hilang kendali dan menabrak bagian depan mobil barang Daihatsu Grand Max (BL-8450-FI) tersebut, maka terjadilah Laka Lantas.

“Setelah terjadi Laka mobil Daihatsu Grand Max terbakar, diduga akibat korsleting dan menyambar muatan yang berisi minyak mentah”ujarnya.

Akibat dari kejadian lima orang meninggal dunia, Mar Juliani (47) supir Mitsubshi L 300 warga Lambhuk Kota Banda Aceh, Fauzi Saputra (19)  warga Desa Nisam Lestari, Kecamatan Awe Sumur, Aceh Tenggara dan T. Hadi Arianto (45) warga Desa Geudubang Jawa, Kecamatan Langsa Baroe, Sabarmin Amin Manurung (32) Pengemudi Daihatsu Grand Max, warga Desa Ladang Panah, Kecamatan Mageng, Kabupaten Aceh Barat Daya, dan Rahmadi (52) warga Desa Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa.

Sementara dua orang luka berat yaitu, Munir (34) penumpang Mitsubhisi L300, Warga Desa Nizam Lestari, Kecamatan Awe Sumur, Kabupaten Kuta Cane dan M Fadil (26) warga Batuphat Timur, Kota Lhokseumawe. Sedangkan tiga orang luka ringan diantaranya ialah Syarifudin (33) penumpang warga Desa Lambaro Tunong, Kabupaten Aceh Besar, Kariandi (32) , warga Desa Rantau Payung Hilir, Kecamatan Babel, Kabupaten Aceh tenggara, dan Ali Hasyimi (40) warga Desa Nisam Lestari, Kecamatan Lawi Sumur, Kabupaten Aceh Tenggara.[arman suharza]