SURABAYA
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengucapkan selamat
kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar
telah resmi menyandang gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) dari
Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya.
“Selamat meraih Doktor (HC) Cak Imin atau Gus Imin (panggilan
Muhaimin Iskandar-red),’’ ucap Tengku Erry saat menghadiri prosesi
pengukuhan dan pemberian gelar Dr HC tersebut di Aula Garuda Mukti
Gedung Rektorat Unair Kampus C, Jl. Mulyorejo, Surabaya, Selasa
(3/10/2017).
Usai pengukuhan tersebut, Tengku Erry langsung menyalami dan
berselfie berdua dengan Muhaimin Iskandar. Sebelum pengukuhan gelar,
Tengku Erry pun tampak berfoto bersama Cak Imin, Menristek Dikti Mohamad
Nasir dan Rektor Unair Prof M Nasih.
Dalam acara pengukuhan ini dihadiri pula oleh Menteri Koordinator
Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri ESDM
Ignasius Jonan, Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi M Hanif
Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Dalam Negeri
Tjahjo Kumolo, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Desa dan Daerah
Tertinggal Asman Abrur.
Selain itu, hadir antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua
DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Gubernur Bank Indonesia Agus
Martowardojo, Sekjen Golkar Idrus Marham, Ketua PBNU Said Aqil Siroj,
Gubernur Jatim Soekarwo dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf.
Rektor Unair Surabaya, Muhammad Nasih, mengatakan, Muhaimin tercatat
sebagai penerima gelar doktor honoris causa ke-5 di Unair. “Selama 63
tahun berdiri, masih 5 orang yang diberi gelar doktor honoris causa,”
katanya.
Karena
itu, lanjut Nasih, nomor register doktor honoris causa yang diterima
mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu 005. “Ini menunjukkan
bahwa Unair tidak mudah memberikan gelar doktor honoris causa kepada
seseorang,” ujarnya.
Empat gelar doktor honoris causa sebelumnya diberikan kepada mantan
Menteri Luar Negeri Triono Wibowo, mantan Menteri Perekonomian Chaerul
Tanjung, Gubernur Jatim Soekarwo, peraih nobel ekonomi 2003 Prof Robert
Fry III.
Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Mengelola
Kebhinekaan Untuk Kemajuan Dan Kesejahteraan Bangsa”, Muhaimin
mengatakan, multikulturalisme atau kebhinekaan tidak bisa tumbuh tanpa
campur tangan semua elemen bangsa, seperti partai politik, negara, dan
masyarakat.
Kebhinekaan, lanjut dia, harus dimaknai sebagai energi positif untuk
memajukan dan mensejahterakan bangsa, bukan menjadi penghambat kemajuan
bangsa. “Karena itu, perlu sentuhan dunia pendidikan untuk mengelola
kemajemukan bangsa sebagai anugerah dari Tuhan,” ucap Muhaimin.
Selain karangan bunga dari Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, juga
terlihat karangan bunga dikirim Presiden Joko Widodo dan keluarga,
Wapres Jusuf Kalla beserta ibu Mufidah Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal
Polisi Tito Karnavian dan lainnya.[rs/red]
Posting Komentar
Posting Komentar