0

BATAM | GLOBAL SUMUT.COM– Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, Arif Suhartono, kembali menegaskan pentingnya membangun budaya komunikasi yang proaktif, responsif, dan berbasis data di tubuh korporasi, terutama di tengah tantangan era digital dan disrupsi informasi yang semakin kompleks.

Dalam sambutannya pada Forum Humas Regional 1 Pelindo yang diselenggarakan di Batam pada 30–31 Juli 2025, Arif menyampaikan bahwa komunikasi yang efektif bukan hanya tentang penyampaian 

informasi, melainkan juga bagaimana informasi tersebut membentuk persepsi yang kredibel, meningkatkan kepercayaan publik, serta menjaga stabilitas reputasi perusahaan.

“Komunikasi tidak bisa dilakukan dengan pendekatan reaktif. Harus ada konsistensi, kecepatan, dan ketepatan. Karena reputasi adalah sesuatu yang dibangun bertahun-tahun, namun bisa runtuh dalam hitungan detik jika tidak dikelola dengan baik,” ujarnya di hadapan para General Manager, Branch Manager, serta jajaran humas dari seluruh cabang dan Anak Perusahaan Pelindo di Regional 1 dan subholding Pelindo Multi Terminal.

Menurut Arif, pemahaman terhadap konteks isu, substansi informasi, serta kemampuan berkomunikasi dengan bijak menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh setiap insan perusahaan. Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjalin hubungan yang konstruktif dan terbuka dengan media serta para pemangku kepentingan di lingkungan kerja masing-masing.

“Setiap individu di Pelindo harus menjadi corporate communicator. Bukan hanya berbicara baik, tapi memahami dengan baik. Kita semua adalah wajah perusahaan,” kata Arif menegaskan.

Forum yang berlangsung selama dua hari ini tak hanya menjadi ajang pembekalan dan konsolidasi, tetapi juga ruang kolaboratif untuk bertukar pandangan mengenai strategi komunikasi korporasi di level regional.

Dalam forum tersebut hadir pula Executive Director 1 Pelindo Regional 1, Jonedi Ramli, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antarwilayah dalam pengelolaan isu. “Sinergi antarwilayah sangat penting agar citra Pelindo tetap utuh dan selaras. Pengelolaan isu harus terkoordinasi agar reputasi perusajaan terjaga,” ujar Jonedi.

Sementara itu, Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin, mengajak para insan humas untuk lebih aktif mengangkat potensi dan kisah inspiratif dari pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia. “Saat krisis datang, humas tidak boleh diam. Justru di situlah peran kita paling vital. 

Mengangkat fakta, membangun narasi positif, dan menunjukkan bahwa setiap pelabuhan punya kontribusi dan cerita yang layak dipercaya,” ujar Ali.

Sebagai penguat materi, forum ini juga menghadirkan narasumber lintas bidang seperti Usman Saroni, Group Head Manajemen Risiko, Tata Kelola, dan Kepatuhan Pelindo; Fristian Griec, jurnalis senior dan Founder FG Media; Agus Wijayanto Nugroho, Komisioner Komisi Informasi DKI Jakarta; serta Aditya Nuriya Sholikhah, Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat

Para narasumber membahas sejumlah topik mulai dari pentingnya komunikasi saat krisis, peran media digital dalam membentuk persepsi publik, pentingnya membangun narasi dengan pendekatan humanis dan empati, hingga praktik terbaik dalam menerapkan keterbukaan informasi publik (KIP).

Forum Humas Regional 1 ini merupakan salah satu rangkaian program penguatan peran kehumasan di Pelindo Group, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi operator pelabuhan terintegrasi kelas dunia yang juga unggul dalam komunikasi dan tata kelola.(Imam)

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

Top