0
STABAT | GLOBAL SUMUT -Terkait kerusuhan dan pembakaran dua buah pukat teri tarik dua kapal milik pengusaha di Desa Kwala Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Senin (21/1) lalu, yang berbuntut diamankanya 22 nelayan asal Kelurahan Sungai Bilah Kecamatan Sei Lepan oleh pihak Polres Langkat dan di kirim ke Poldasu.

Selama proses pemeriksaan 1 hari di Mapolres Langkat, para nelayan lalu dibawa ke Poldasu selama 8 hari disana. Sejak awal penahanan, DPC HNSI Langkat bersama DPD HNSI Sumatera Utara berupaya dan berusaha melakukan mediasi pembebesan ke 22 nelayan tersebut.

Perjuangan tersebut tidak sia-sia, pihak HNSI diterima langsung oleh Kepala Polisi Daerah Sumatera (Kapoldasu), Irjen Pol Wisjnu Ahmat Sastro, Jum’at (25/1) di Medan. Mediasi berjalan lancar, akhirnya ke 22 orang para nelayan tersebut di bebaskan  Selasa (29/1) siang setelah dibawa kembali ke Mapolres Langkat.

Sebelum kembali kerumah masing-masing nelayan tersebut diterima di Rumah Dinas Bupati Langkat untuk beristirahat, melalui Asisten Ekbangsos dr. Indera Salahuddin selaku dewan pertimbangan HNSI Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH, menyampaikan rasa syukur atas pembebasan para nelayan.

“Kami merasa prihatin atas pristiwa yang menimpa saudara kami, apalagi sampai ada yang meninggal dunia dan harus berurusan dengan  pihak kepolisian,”ucap Indera.

Untuk itu katanya, diharapkan kedepan nelayan tidak lagi melakukan tindakan anarkis atau main hakim sendiri.

Jika para nelayan menemui permasalah dalam melaut (mencari ikan), apakah itu di temukannya kapa-kapal atau pukat ikan yang melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga nelayan terganggu atas kehadiran kapal atau pukat tersebut, para nelayan bisa melaporkan ke organisasi nelayan seperti HNSI maupun Pemerintah, “Laporkan melalui pihak Desa/Lurah setempat atau ke Intansi terkait lainnya seperti ke Dinas Perikan dan Kelautan Langkat, Satpol Airud dan Kamla” ujar Indera menyampaikan pesan Bupati.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngogesa secara pribadi juga meberikan uang saku sebagai bentuk kepedulian dan ikut merasakan musibah yang dialami ke 22 nelayan senilai Rp 6.600.000;.

Sarifuddin salah seorang nelayan warga Kelurahan Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan, mengucapkan terimakasih kepada pihak Pemkab Langkat khusunya Bupati H.Ngogesa Sitepu SH.

“Alhamdulillah, Pak Bupati sangat peduli terhadap nasib orang kecil seperti kami” tutur nelayan tradisional itu.

Patauan wartawan Asisten Ekbangsos Indra Salahuddin bersama pengurus HNSI Langkat turut langsung mengantarkan ke 22 nelayan yang baru dibebeskan ke kediamannya masing-masing, begitu sampai dikampungnya para nelayan disambut antusias oleh para sanak saudara, keluarga korban dan warga yang turut prihatin selama penahanan.

Sebelumnya diketahui Ngogesa secara pribadi juga menyalurkan bantuan ribuan paket sembako kepada keluarga para nelayan terkait atas pristiwa kerusuhan dan melalui Dinas Kesehatan mendirikan posko untuk melayani kesehatan secara gratis kepada keluarga dan para korban kerusuhan serta memberikan tali asih masing-masing Rp. 5 juta bagi korban meninggal dan yang dinyatakan hilang (Awaluddin / Langkat)

Posting Komentar

Top