0
MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT - Hingga kini sejumlah kapal bantuan dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) merupakan bagian dari program 1000 kapal bantuan bagi nelayan yang dialokasikan anggarannya di Dinas Perikanan Kelautan Propinsi maupun Pemko Medan, terancam Mubajir sebab sampai kini belum dapat dipergunakan melaut.
Menyusul akibat belum lengkapnya sarana maupun prasarana yang dibutuhkan untuk melaut diantaranya peralatan pukat, jaring, pelampung bahkan tak sedikit dibutuhkan modal dana operasional untuk sekali melaut berhari-hari mencari ikan yang diperkirakan mencapai Rp 30 juta untuk sekali melaut bagi kapal bantuan ukuran 30 GT.

"Sebenarnya program kapal bantuan dari pemerintah melalui KKP ini sangat didukung kalangan nelayan, akan tetapi praktiknya sangat sulit untuk dilautkan, tak hanya harus banyak perombakan alat pendukung fisik kapal melainkan juga butuh biaya operasional tak murah capai Rp 30 juta persekali melaut,"ungkap Zulfachri selaku seorang penerima kapal bantuan ukuran 30 GT melalui Koperasi milik HNSI Kota medan tersebut.

Meski begitu, kata Zulfachri pihaknya telah berulangkali melautkan kapal bantuan Inka Mina 57 tersebut walau terkadang hasil tangkapannya belum memuaskan akibat pengaruh kondisi cuaca yang buruk. Ia berharap pada pihak Syahbandar Perhubungan laut untuk segera mempermudah penerbitan surat -surat kapal baik Pas tahunan, SIB maupun surat kapal lainnya sebab kapal tersebut merupakan kapal bantuan pemerintah, harapnya.

Sedangkan sesuai amatan di Pangkalan pendaratan Ikan (PPI) Kelurahan nelayan Indah kecamatan Medan Labuhan, tampak seluruh kapal bantuan KKP yang jumlahnya sekitar 8 unit, 6 unit diantaranya berukuran diatas 30 GT dan 2 unit lagi ukuran 15 GT masih setia bertambat di dermaga TPI nelayan Indah sembari menunggu membaiknya kondisi cuaca di laut serta dipenuhinya fasilitas serta peralatan kapal yang dibutuh diantaranya kelengkapan surat dan administrasi kapal bantuan tersebut. (Abu/Salim/Blw)





Posting Komentar

Top