TELUK MENGKUDU | GLOBAL SUMUT - Nelayan tardisional Sialang Buah Teluk
Mengkudu mengeluh akibat bubu buatan tempat bermain ikan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Sergai yang
dipasang dilaut sering merusak jaring
nelayan karena tersangkut saat menjaring ikan.
Dikatakan para nelayan, bubu
tersebut merupakan alat untuk membuat karang buatan program Dinas Perikanan dan Kelautan untuk
beberapa kelompok salah satunya di Desa Saialang
Buah, sayangnya posisi letak bubu terlalu kepinggir tepatnya zona tangkap
nelayan tradisional, akibatnya bukan ikan yang dibawa pulang malah bubu yang
nyangkut dijaring.
Karena hal itu, nelayan pun
sering merugi karena tiap kali menyangkut jaring pun koyak sepanjang satu meter,
“tak tanggung-tanggung bang, kalau udah nyangkut jaring pun koyak sampai satu
kepala (1 meter-red)”. Bilang, Miswan salah seorang nelayan tradisional kepada GLOBAL SUMUT ditangkahan perahu Kampung Taiwan Desa Sialang Buah.
Dia beserta nelayan tardisional
lain pun berharap melalui media ini,
Dinas Perikanan dan Kelautan Serdang Bedagai khususnya dapat melihat kondisi
ini serta melakukan penertiban bubu yang sering mengganggu itu.Camat Teluk Mengkudu, Drs. Zulfikar ketika ditanya keluhan para nelayana tradisional ini mengatakan soal ini merupakan kewenangan Dinas Perikanan dan kelautan Serdang Bedagai, namun seperti yang diketahuinya ada kelompok di Desa Sialang Buah mendapat bantuan alat pembuat karang buatan berupa bubu tadi, kata Camat, “Kewenangannya sebenarnya ke Diskanla, namun karena sudah meresahkan nanti saya akan panggil pengelola bantuan yang berasal dari kelompok di Desa itu”,ujar Camat.(umm|Gs)
Posting Komentar
Posting Komentar