MEDAN | GLOBAL SUMUT-Sanki
peraturan lalulintas sesuai UU No.22 Tahun 2009 tentang lalulintas menjadi
berat bila dijalankan dengan baik oleh Polisi Lalulintas (Polantas).
Adakala Polantas menjadi arogan
dijalanan saat melakukan razia kenderaan bermotor. Kearoganan Polantas dialami
seorang wartawan terbitan Medan setelah distop di Jalan Adinegoro Medan saat
melintas.
Awalnya salah seorang Polantas
bernama Fhristian,SH sedang melakukan razia di Jalan Adinegoro persis di
samping kantor Satlantas Kota Medan dipimpin Iptu GD Yudianto.
Sang Polantas menstop kenderaan
wartawan terbitan Medan Desrin Pasaribu saat melintas di Jalan Adinegoro.
Terjadi dialog menanyakan kesalahan kepada oknum Polantas tersebut.
Petugas itu mengatakan yang
dibonceng tidak menggunakan helm. Yang dibonceng sudah turun dari sepeda motor
karena jarak dia turun ke kantornya hanya 10 meter yaitu di Dinas Informatika
dan Komunikasi Sumut.
Polantas tadi ngotot supaya Desrin
Pasaribu memberikan STNK dan SIM dengan cara membentak-bentak lalu diberikan.
Sambil memperhatikan sepeda motor
surat tilang ditulis. Kemudian Polantas itu langsung pergi ke kantor Satlantas
Kota Medan.
Fhristian,SH sempat mengeluarkan
kata-kata mengejek wartawan karena Desrin Pasaribu memberiathu bahwa dirinya
wartawan sambil menunjukkan ID card.
Setelah diperhatikan isi tilang yang
ditulis Polantas itu salah ternyata polisi tadi tidak punya etika sebagai
seorang Polantas karena isi tilang disebut BK 1211 DY sedangkan yang ditilang
BK 5352 KM.yang ditandatangi Aiptu M.Nuh bukan Fhristian,SH.
Sempat terjadi adu argumentasi dan
Polantas itu mengeluarkan suara keras didepan teman-temannya sesama polisi
dapat dianggap mencemarkan harga diri.
Saat kejadian itu banyak pengendara
sepeda motor tanpa menggunakan helm melintas di hadapan mereka tapi satupun
tidak ada yang distop.
Sejumlah orang yang menyaksikan
kejadian itu sempat mengatakan polisi arogan dan Polntas bukan dewa pengendara
yang bisa sesuka hati melakukan tindakan langsung (Tilang),kata mereka.
Desrin Pasaribu mengatakan pada
wartwan tindakan Polantas seperti itu supaya ditertibkan kalau bisa diproses
Propam,imbuhnya.
Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Tim razia Iptu GD Yudianto mengatakan
tindakan anggotanya sudah sangat benar dan tidak ada tawar menawar,katanya.
(TIM)
Posting Komentar
Posting Komentar