0
MEDAN | GLOBAL SUMUT  -Siti Aisyah Pulungan kini sudah bisa tersenyum lagi. Keinginannya untuk bersekolah kembali akhirnya  terwujud.  Padahal  keinginan itu selama ini hanyalah mimpi baginya dan mustahil bisa diwujudkan. Bagaimana tidak, waktunya  habis untuk mengurusi  ayahnya yang kini tak berdaya dan hanya bisa terbaring lemah di atas becak barang sekaligus dijadikan tempat tinggal akibat penyakit paru-paru akut menyerang. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Aisyah pun harus mendayung becak barang berkeliling  guna menemukan warga yang masih memiliki hati nurani  dan mau sedikit memberikan bantuan.Jumat (21/3) pagi, 

Bocah kurus yang selama ini akrab dengan penderitaan itu sudah bersekolah kembali. Dia kini  telah menjadi siswa kelas 1 SD Negeri No.060786 Jalan Purwo Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur. Hal ini bisa terjadi setelah Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi  merasa  iba dan prihatin atas perjuangan hidup  Aisyah, setelah salah satu media online memuat perjuangan hidup yang harus dilakoninya.
               
Selain menanggung biaya sekolah Aisyah sampai  menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA, mantan Sekda Kota Medan ini juga  menegaskan Pemko Medan membantu seluruh biaya pengobatan Muhammad Nawawi Pulungan (58) selama menjalani perawatan di RSUD dr Pirngadi Medan. Tidak itu saja, Pemko Medan pun siap menempatkan Aisyah beserta ayahnya di salah satu rusunawa milik Pemko Medan guna menjalani hidup yang  layak.
               
Selanjutnya Eldin pun atas nama pribadi, siap  membantu Aisyah jika ingin meneruskan pendidikan sampai  bangku kuliah.  “Jika Aisyah  setelah  tamat SMA ingin kuliah, Insya Allah saya atas nama pribadi siap membantu dan mengurusnya. Sebab, Pemko Medan hanya bisa membantu biaya pendidikannya sampai selesai SMA saja,”  kata Eldin ketika mengunjungi SD No.060786  untuk melihat Aisyah sekolah kembali.
               
Aisyah terlihat sumringah. Dengan mengenakan seragam pramuka, dia datang bersama Camat Medan Timur P Pasaribu yang menjemputnya dari RSUD dr Pirngadi Medan. Plt Wali Kota yang sudah lebih dulu berada di sekolah,  langsung datang  menyambutnya. Aisyah kemudian menyalami dan mencium tangan Plt Wali Kota, sebaliknya dengan penuh kasih sayang Plt Wali Kota  pun mengelus rambut Aisyah.
               
Selanjutnya Plt Wali Kota membawa Aisyah menuju kelas didampingi Kadis Pendidikan Kota Medan Marasutan Siregar, Camat Medan Timur P Pasaribu dan Camat Medan Kota Parlindungan Nasution. Di hadapan puluhan siswa, Eldin pun memperkenalkan Aisyah kepada mereka. Setelah itu Aisyah duduk di bangku paling depan untuk mengikuti pelajaran yang akan diberikan guru bersama siswa lainnya.
               
Dengan bersekolahnya Aisyah, Eldin berharap anak yang dinilainya sangat luar biasa itu kembali memiliki masa depan. Meski Aisyah akan terus merawat ayahnya namun tidak menghalanginya bersekolah. Di samping itu beban berat yang selama ini  harus dipikulnya sendiri  otomatis berkurang. Eldin berharap Aisyah fokus dengan sekolah, sebab pihak rumah sakit yang kini merawat ayahnya sehingga mampu mengejar ketertinggalannya dengan siswa-siswa lain.

“Kita harapkan ini bisa menjadi motivasi baginya, sehingga mampu mengurangi rasa sedihnya selama ini. Dengan begitu dia dapat menapaki masa depannya dengan lebih baik.   Sebab, keinginannya untuk sekolah sangat besar sekali.  Terbukti ketika saya pertama kali bertemu dengannya sebelum membawa ayahnya ke RSUD dr Pirngadi, saya sempat bertanya kepadanya apa yang akan dilakukannya jika penyakit ayahnya sembuh. Aisyah langsung menjawab sekolah kembali. Jawaban inilah yang membuat saya terharu dan siap ingin  membantunya sekolah untuk jenjang lebih tinggi lagi. Apalagi dia itu anak yang sangat berbakti  kepada orang tuanya,” jelas Eldin.
               
Sementara itu Kadis Pendidikan Kota Medan Drs Marasutan Siregar didampingi Kabid Pra Pendidikan Dasar Drs Syahrial mengatakan, uji kemampuan yang rencananya akan dilakukan terhadap Aisyah urung dilaksanakan. Pasalnya, Aisyah yang meminta sendiri  untuk masuk di kelas 1 untuk itulah Marasutan minta kepada Kepsek SD 060786, terutama guru kelasnya agar benar-benar memberikan pendidikan tambahan guna membantu Aisyah untuk mengejar ketertinggalannya.
               
“Pendidikan tambahan ini, terutama pendekatan sosial dan psikologis harus dilakukan agar Aisyah dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah maupun teman-teman sekelasnya.  Dengan demikian dia akan merala lebih tenang dan nyaman, sehingga dengan mudah dapat mengikuti semua pelajaran yang diberikan gurunya,” jelas Marasutan. (Wagianto)

Posting Komentar

Top