0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kepala  Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Labuhanbatu Utara tidak mampu membalas surat DPD NGO TOPAN - AD ,Kabupaten Labuhanbatu Utara(Labura), Provinsi Sumatera Utara.
Dimana, Ir.Jhon R Hutajulu  ketua DPD NGO TOPAN - AD Kabupaten Labura, yang melayangkan surat pada DPU Labura, terkait pekerjaan peningkatan jalan Teluk Binjai Menuju Tanjung Ledong sebesar Rp.1.000.000.000 yang dikerjakan oleh CV SABAPA , serta paket pekerjaan tembok penahan yang terletak di Dusun Pulo gambut Desa Sonomartani sebesar Rp.1.000.000.000 yang dikerjakan CV SABAPA.
Dimana paket pekerjaan peningkatan jalan Desa Teluk Binjai menuju Tanjung Ledong , dengan panjang 380 meter, dengan pagu miliyaran yang dikerjakan CV SABAPA terkesan proyek siap saji.
Pasalnya, paket pekerjaan tersebut yang baru selesai dikerjakan sudah mengalami keretakan disana sini dan kupak kapik alias menjadi paket proyek tambal sulam.
Pantauan GLOBALSUMUT.COM dan DPD NGO TOPAN - AD dilokasi pekerjaan proyek, sejak dimulainya proyek peningkatan jalan Desa Teluk Binjai menuju Tanjung Ledong, selalu diabadikan , terlihat bahan material LPA  yang dihampar dipermukaan bahan jalan , bahan material batu kerikil banyak mengadung capuran tanah, serta LPB menggunakan bahan material  batu kerikil yang besar besar.
Dan bahan yang digunakan untuk peningkatan jalan tersebut tidak sesuai dengan yang tertera dalam dokumen kontrak alias desainnya. Dan juga paket pekerjaan tembok penhanan yang kerjakan CV SABAPA , sama nasibnya dengan palaksanaanya .Karena terlihat, dalam adukan bahan material campurannya yakni dilaksankan dengan pengecoraan tembok penahan 1:2:3( 1 zak semen 2 truks pasir dan 3 truk batu kerkil) serta, ditambah lagi pecahan batu kali yang dimasukkan kedalam mall coor an.
Pantauan dilokasi kerja, terlihat pekerja dengan leluasa melakukan aksinya sesuai dengan perintah pemilik proyek, karena terlihat dollak atau atakaran bahan material untuk coor an , hanya sebagai pajangan saja alias tidak dipakai. Karena pekerja , menyekopi pasir , batu keriki dan semen kedalam molen untuk diaduk.  
Menurut sejumlah sumber yang diperoleh GLOBALSUMUT.COM, CV SABAP merupakan anak mainnya DPU Labura untuk pelaksanaan proyek di daerah Kualuh Ledong dan Kualuh Hilir, sehingga pihak pengawas yang dihunjuk untuk mengawasi jalnnya proyek itu : Mandul” yang berakibat mutu dan kwalitas proyek itu merugikan masyarakat .(Andika/Jhon)    

Posting Komentar

Top