0
LABURA  | GLOBAL SUMUT-Perguruan Forki karate Dojo Salomo, Aek Kanopan , Kabuapen Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara melaksanakan pemusatan latihan persiapan naik tingkat (Sabuk) di lapangan Polri Aek Kanopan, yang dibina oleh pelatih Farel Napitupulu,Minggu(30/11). Pemusatan latihan yang dilaksanakan di lapangan Polri Aek Knopan, untuk persiapan kenaikan tingkat (sabuk) yang akan dilaksanakan di serdang Bedagai(sergei).
Farel Napitupul seorang pelatih Forki Dojo Salomo Aek Kanopan dan Ir Salomo Parlindungan Hutabarat sengaja mendatang pelatih Forki dari pematang Siantar, dan salah satunya Dewan Guru pelatih utama yakni Supaulus(67) yang akrab disapa Guru Atak. Kedatangan Guru Atak , untuk melatih fisik anggota Forki Dojo Salomo yang nantinya ikut kenaikan tingkat (sabuk).
Dalam bincang –bincang GLOBALSUMUT.COM dengan Guru Atak, Atak selalu mengenang  ilmu dan pengajaran serta jasa Guru besar Jamin Purba. “ Sayalah selalu dibentak-bentak dan dikatakan guruku murid yang paling “Bodoh” .Namun , guru itu tidak pernah bosan-bosan mengajari saya, dan saya selalu mengulangi pelajaran yang diberikan guru itu , serta latihan dengan aktip, sehingga saya dapat ilmu yang telah diajarkan guru itu pada saya,  dan ilmu beladiri yang saya peroleh dari guru jamin Prba, kata Atak dengan tersenyum.

Ir.Salomo Parlindungan Hutabarat, mempertanyakan pada Atak pelatih utama dewan guru , bagaimana tehnik dan cara untuk membina anggota menjadi seorang atlet yang handal ,sebab murid perguruan Dojo Salomo miliknya itu banyak masih duduk dibangku pendidikan. Dengan gamblang Atak menjelas pada Salomo yang didamping Farel Napitupul Pelatih Dojo Salomo dengan mengatakan” Kita harus bias membandingkan pendidikan dan latihan karate, sebab, kita tidak ingin pendidikan murid kita tinggal akibat karena latihan. Dan satu sisi lagi , kita juga harus melihat kemampuan dan bakat  anak murid kita, serta dukungan dari pada orang tua murid kita.

Atak pelatih utama dewan guru yang murah tersenyum itu juga menambahkan , berkat ilmu dan pengalaman yang dimilikinya selama menggeluti beladiri karate Forki, kita juga harus rela berkorban demi menciptakan altet yang handal. Bila kita berhasil menciptakan atlet yang kita ina , maka itulah hasil yang kita peroleh. Sebab, dana untuk melatih atlet itukan sangat terbatas, makanya kita harus berkorban, kata Atak.(Andika/Jhon)

Posting Komentar

Top