Hal itu disampaikannya saat membuka acara Pembukaan sosialisasi upaya pencegahan terhadap aliran sempalan atau aliran sesat di Aula Kantor MPU Kota Langsa pada Kamis (18/7).
“Pada kesempatan ini saya harapkan terutama para imum gampong dan ormas Islam, agar peduli dengan perkembangan kehidupan beragama di sekitar kita, serta jangan pula gampang memvonis sebuah aliran tersebut sesat,”katanya.
Menurutnya,jika masyarakat mendapatkan adanya gerakan suatu faham, aliran yang diduga sesat maka segera dapat melapor kepada MPU untuk melakukan koordinasi.
“Jangan sampai berkembang aliran, faham serta ritual yang menyesatkan umat di sekitar kita.Tetapi jika ada indikasi yang menyesatkan, agar melaporkan ke MPU agar di tindak lanjuti,”imbuhnya.
Lanjutnya, Pemerintah Kota Langsa tidak bisa langsung memutuskan atau mengambil kebijakan-kebijakan terkait aliran-aliran yang belum jelas ajarannya, untuk itu MPU dapat mengidentifikasi aliran-aliran yang sesat,dan mengeluarkan fatwa MPU.
“Dengan dikeluaŕkannya fatwa MPU baru Pemerintah dapat melakukan tindakan. Keputusan atau fatwa MPU harus dipegang dan dipedomani,”jelasnya.
Saat ini Pemko Langsa telah menyelenggarakan kegiatan safari subuh bagi pegawai laki-laik dan majelis taklim bagi pegawai yang wanita.
Pada kegiatan tersebut diundang uUama atau Ustadz yang menyampaikan ceramah atau tausyiah, juga memberi pemahaman mengenai aliran sesat yang berkembang di masyarakat.
“Ini semua merupakan upaya Pemko Langsa untuk mencegah masuknya aliran sesat,”tukasnya. Sebelumnya, Wakil ketua I MPU Kota Langsa Tgk.Ali Basyah Tanjung mengatakan, sosialisasi diikuti oleh 66 orang dari imam Gampong seluruh Kota Langsa dan 16 orang anggota Sekretariat MPU Kota Langsa.
Kegiatan dibagi dalam 2 sesi dengan menghadirkan narasumber yaitu Abati Birem Puntong Tgk.H.Salahudin dan Ketua MPU Kota Langsa, DR.H.Zulkarnain, Acara dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Langsa dan unsur Ulama di kota Langsa, serta Badan kesbang Kota Langsa.
(arman suharza)
Posting Komentar
Posting Komentar