DELI SERDANG |
GLOBAL SUMUT -lima orang
calon penumpang Air Asia (satu anak-anak-red) yang merupakan rombongan wartawan
Medan di penerbangan QZ 8094 tujuan Kuala Namu-Jakarta 19 Oktober 2013 kecewa.
Pasalnya calon penumpang yang baru pertama kali menggunakan Air Asia itu
tidak diperbolehkan masuk dengan alasan terlambat. Minggu (20/10/2013).
Ketua
rombongan Rahman sesalkan pelayanan Air Asia yang terkesan memanfaatkan
kelemahan calon penumpang. “Rombongan kita tidak terlambat. Kami sampai di
Bandara Kuala Namu 1(satu) jam sebelum pesawat berangkat. Layanan petugas Air
Asia terkesan membola-bolai kami hingga dapat penjelasan 30 menit sebelum
keberangkatan (berangkat pukul 12.00 Wib-red)”. Kata Rahman.
Rombongan
wartawan yang baru pertama kali menggunakan Air Asia itu lanjut Rahman
menanyakan hal keberangkatan ke petugas Air Asia di loket check in. Petugas
langsung hendel rombongan dengan alasan pesawat sudah terbang, padahal waktunya
masih tersisa 30 menit, akibatnya terjadi keributan mulut dengan petugas Air
Asia. Rombongan wartawan menghubungi petugas Air Asia pusat Jakarta berinisial
Ika, hingga waktu memasuki waktu penerbangan.
Menanggapi
masalah itu, Sekretaris jendral (Sekjen) DPP LSM Berani (Bersatu Anak Negeri
Indonesia) K. Sijabat minta Dirut Air Asia mengganti kerugian rombongan
wartawan Medan tersebut. “Ini bukan kesalahan rombongan watawan, akan tetapi
ada indikasi permainan yang dengan sengaja dilakukan oknum petugas Air Asia.
Waktu yang 30 menit itu seharusnya dapat dikejar, padahal pesawat Air Asia
berangkat 30 menit setelah jadwal yang ditentukan. “Kita ingatkan agar Dirut
Air Asia segera mengganti semua kerugian yang dialami rombongan wartawan Medan,
jika tidak kita siap turunkan tim bekerjasama dengan wartawan Medan untuk
melakukan sosialisasi ke masyarakat luas agar publik tidak terjebak
dengan Air Asia.,”tegas Sijabat.
Sementara
akibat masalah tersebut, rombongan wartawan Medan tujuan Medan – Jakarta
terpaksa membeli tiket penerbangan baru dengan biaya Rp. 6.400.000.
Ketua Umum
Forkomwari (Forum Komunikasi Wartawan Indonesia) Syaipul Badrun sangat
menyesalkan pelayanan petugas Air Asia yang mengakibatkan rombongan wartawan dirugikan,
Sebagai Ketua salah satu wadah wartawan yang berdiri di Medan ini, Pihaknya
siap mendampingi 5 wartawan yang merasa dirugikan Air Asia, selain itu Forkomwari
juga telah menurunkan anggotanya di seputaran Bandara Kuala Namu, ini dilakukan
untuk mendapatan bukti-bukti baru tentang layan Air Asia, jelasnya.”Kita tidak
ingin semakin banyak masyarakat yang dirugikan, cukuplah anggota wartawan itu
saja,”tambahnya.
Informasi
yang dihimpun GLOBAL SUMUT di lapangan, kekecewaan calon penumpang Air Asia
sudah sering terjadi, seperti yang terjadi 15 Agustus 2013 kemaren. 177 calon
penumpang Air Asia penerbangan QZ 7689 pukul 20.50 Wib Surabaya – Jakarta
terlantar, namun manajement perusahaan penerbangan itu tak juga berbenah diri.
Sebelumnya
pasutri (pasangan suami istri) Widi Prihatna dan 8 orang calon penumpang Air
Asia penerbangan QZ7513 dengan kode booking X72NCF (Mei 2010-red) juga
ditinggalkan pesawat Air Asia. Warga yang tinggal di jalan Garu Raya No. 46
Kiara Condong Badung itu terlambat check in 5 menit, padahal masih ada waktu
tersisa 40 menit.Tokoh masyarakat kelurahan Pekan Labuhan Nazar (54) ketika
dihubungi GLOBAL SUMUT melalaui telepon selulernya, Rabu malam (23/10) sesalkan
tindakan Air Asia.”Sebagai masyarakat,kita sangat sesalkan sikap petugas Air
Asia di Bandara Kuala Namu yang seakan tak punya rasa manusiawi. Keterlambatan
chek in itu seharusnya masih bisa ditoleransi. Jika seperti ini adanya, sebagai
masyarakat di daerah ini, saya akan himbau kepada masyarakat untuk berhat-ihati
memilih jenis penerbangan, jangan sampai masyarakat luas ikut menjadi korbannya”,ungkap
Nazar.
Manager
Komunikasi Air Asia Audrey Progastama Petriny ketika dikonfirmasi GLOBAL SUMUT
melalui telepon selularnya, Rabu (23/10/2013) terkesan membela bawahannya
(petugas di Bandara Kuala Namu-red). “Menurut petugas kami rombongan
terlambat”. Kata Petriny. [mn/bu].

Posting Komentar
Posting Komentar