0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Bebasnya pencurian BBM produk Pertamina melalui mobil tangki Pertamina menjawab tumpulnya hukum di jajaran Poldasu. Aktivis himbau PT. Elnusa Petrofin bentuk tim pengawasan gabungan. Senin (22/9/2014).

Aktivis Sumut DK. Saragih di kantor globalsumut, Senin (22/9/2014) himbau PT. Elnusa Petrofin bentuk tim pengawasan gabungan. “Kenakalan sopir mobil tangki Pertamina Medan Grup merusak Citra PT. Elnusa Petrofin, di kalangan masyarakat kinerjanya sangat buruk.
Kita minta Direksi PT. Elnusa Petrofin segera bentuk tim pengawasan gabungan yang ditempatkan di luar depot pengisian BBM Medan, jika perlu libatkan masyarakat ataupun lembaga lainnya”. Kata Saragih.

Bebasnya awak mobil tangki Pertamina menjual BBM subsidi di tengah jalan alias kencing disebabkan tidak adanya pengawasan di lapangan lanjut Saragih. Direksi PT. Elnusa Petrofin harus segera ambil langkah pengamanan sebelum lembaga masyarakat melaporkannya kepada Presiden RI yang baru terpilih. Tegas Saragih.

Masih dikatakan Saragih, Direksi PT. Elnusa Petrofin nantinya diharapkan dapat perketat pengawasan di jalan KL Yos Sudarso, tepatnya di lokasi siong BBM sekitar 50 meter dari Pertamina Labuhan Deli (rumah gedung orence milik Deni-red), 50 meter dari SPBU Pekan Labuhan (milik H. Abdullah alias Bedol), Simpang Seruway Pekan Labuhan (milik Udin), sekitar simpang Cingwan Kelurahan Besar, sekitar Titi Aloha sebelum SPBU Martubung (milik Piter oknum TNI-AL), dan jalan Pancing Martubung tepatnya sekitar 20 meter setelah jembatan Tol (milik Jek). Dari ke 5 lokasi siong BBM partai besar itu menghasilkan BBM subsidi melalui mobil tangki Pertamina mencapai 20 ton/hari. Beber Saragih.

Seperti diketahui, kejahatan pencurian BBM produk Pertamina itu berawal dari karyawan rekanan Pertamina di bawah naungan koperasi Pertamina yang ditugaskan di bagian pengisian BBM. Pekerja di bagian tersebut kerjasama dengan oknum pegawai Pertamina Medan Grup bagian DO. Istilah nomor cantik di jalur pengisian selalu jadi rebutan awak mobil tangki yang tentunya bayar ke oknum pegawai Pertamina itu.

Kelebihan BBM saat pengisian dapat mencapai 200 liter/mobil tangki. Untuk memuluskan hasil kejahatan itu, awak mobil tangki setor ke security dan petugas get keper yang selanjutnya melaju ke lokasi siong BBM sebelum menuju pelanggan (SPBU-red).

Kenakalan pekerja koperasi Pertamina dan oknum pegawai Pertamina itu membuka peluang pencurian BBM secara sistematis. Awak mobil tangki yang tercatat sebagai karyawan PT. Terminal Utama Makassar bebas menjual hasil curiannya ke mafia BBM, akibatnya PT. Elnusa Petrofin yang bertanggung jawab atas transportasi jadi kambing hitam dan bulan-bulanan Pertamina, padahal sumber masalah terdapat di tubuh oknum Pertamina.
Baru-baru ini, karena terus dicerca masyarakat petugas UPms-I Medan amankan 2 unit mobil tangki Pertamina masing-masing BK  8423 CN dan BK 9229 CN. Ke 2 unit mobil tangki itu tertangkap tangan kencing di lokasi siong BBM milik Abdul. Aksi petugas UPms-I Medan itu tak berlangsung lama (tertib 3 hari-red), setelah pihak lokasi ke luar masuk ke area Pertamina Labuhan Deli, kejahatan serupa kembali berlangsung. (Red/GS/Mdn).

Posting Komentar

Top