LABURA | GLOBAL SUMUT-Paket proyek pengerasan jalan,
pengaspalan dan pembuatan parit beton kiri maupun kanan jalan Aek Kota Batu Menuju
Hatapang, Kecamatan NAIX-X disebut-sebut
milik “Kolega Bos”sehingga konsultan pengawas, PPK,PPTK dan pengawas dari
Dinas Pekerjaan Umum (DPU ,Kabupaten Labuhanbatu Utara tidak “Bernyali” untuk menindak pelaksana pekerja proyek tersebut.
Ketiga paket proyek tersebut yakni CV.DUS Rp.1.097.150.000,sumber dana DAK , CV.NP.Rp.1.491.550.000,CV. Citra Karya Mandiri Rp.996.300.000 sumber dana BKPPSU.
Ketiga paket proyek tersebut yakni CV.DUS Rp.1.097.150.000,sumber dana DAK , CV.NP.Rp.1.491.550.000,CV. Citra Karya Mandiri Rp.996.300.000 sumber dana BKPPSU.
Pantauan GLOBALSUMUT.COM bersama
Ir.Jhon R.Hutajulu ketua NGO TOPAN-AD dilokasi proyek terlihat para pekerja dengan
leluasa melakukan pekerjaan tanpa adanya mendapat hambatan dari dinas
terkait.Pasalnya, dalam desain pekerjaan untuk pembuatan parit beton kiri maupun kanan
jalan menggunakan batu pasangan , namun
para pekerja mendapat amanah dari rekanan pemilik proyek mengerjakan terlebih
dahulu pasangan batu untuk dinding parit
kiri kanan dikerjakan setelah selesai
penggalian, dan sisa pecah batu disusun dilantai lalu dihampar adukan bahan
material semen dan pasir lalu diplester.Sehingga kuat dugaan dengan mekanisme
yang diterapkan rekanan pada pekerja proyek, akan mengurangi mutu dan kwalitas
volume pekerjaan.
Yang seharusnya lantai kerja
terlebih dahulu dikerjakan lalu
melakukan pekerjaan pasangan batu dinding kiri kanan parit.
Dengan mekanisme itu, sehingga mutu dan kwalitas parit beton kiri kana jalan akan bertahan lama dinikmati masyarakat.
Dengan mekanisme itu, sehingga mutu dan kwalitas parit beton kiri kana jalan akan bertahan lama dinikmati masyarakat.
Salah seorang pekerja yang
berhasil diwawancarai GLOBALSUMUT.COM dilokasi proyek, K berapa pasangan batu
parit beton ini pak?? Lalu dijawab kami tidak tau, mengapa campuran adukan
bapak ini terlalu banyak pasirnya dan mana semennnya, lalu pekerja itu terdiam
dan langsung istrahat.Ketika ditanya siapa pemilik proyek , kami tidak tau pak
,lalu ditanya kembali pekerja, kalau
bapak tidak tau pemilik proyek yang bapak kerjakan, lalu siapa yang menggaji
bapak? Lalu pekerja terdiam sambil menikmati rokoknya.Dari analysa wawancara
dilapangan dengan pekerja proyek, terkesan sudah didoktrin pemilik proyek agar
tidak memberitahukan siapa pemilik proyek yang dikerjakan.
Salah seorang pekerja yang sedang
memecah batu, mengatakan pada GLOBALSUMUT.COM, ini proyeknya pak Ucok dari
Rantauprapat pak, dan dia berangkat kerantau, karena kami kan nanti gajian
setiap hari Sabtu, katanya.(jhon)
Posting Komentar
Posting Komentar