0
LABURA | GLOBAL SUMUT-Paket proyek pengerasan jalan, pengaspalan dan pembuatan parit beton kiri maupun kanan jalan Aek Kota Batu Menuju Hatapang, Kecamatan NAIX-X  disebut-sebut milik “Kolega Bos”sehingga konsultan pengawas, PPK,PPTK dan pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU ,Kabupaten Labuhanbatu Utara tidak “Bernyali” untuk menindak pelaksana pekerja proyek tersebut.
Ketiga paket proyek tersebut yakni CV.DUS Rp.1.097.150.000,sumber dana DAK , CV.NP.Rp.1.491.550.000,CV. Citra Karya Mandiri Rp.996.300.000 sumber dana BKPPSU.
Pantauan GLOBALSUMUT.COM bersama Ir.Jhon R.Hutajulu ketua NGO TOPAN-AD dilokasi proyek terlihat para pekerja dengan leluasa melakukan pekerjaan tanpa adanya mendapat hambatan dari dinas terkait.Pasalnya, dalam desain pekerjaan untuk pembuatan parit beton kiri maupun kanan jalan menggunakan batu pasangan , namun para pekerja mendapat amanah dari rekanan pemilik proyek mengerjakan terlebih dahulu  pasangan batu untuk dinding parit kiri kanan  dikerjakan setelah selesai penggalian, dan sisa pecah batu disusun dilantai lalu dihampar adukan bahan material semen dan pasir lalu diplester.Sehingga kuat dugaan dengan mekanisme yang diterapkan rekanan pada pekerja proyek, akan mengurangi mutu dan kwalitas volume pekerjaan.
Yang seharusnya lantai kerja terlebih dahulu dikerjakan  lalu melakukan pekerjaan pasangan batu dinding kiri kanan parit.
Dengan mekanisme itu, sehingga mutu dan kwalitas parit beton kiri kana jalan akan bertahan lama dinikmati masyarakat.
Salah seorang pekerja yang berhasil diwawancarai GLOBALSUMUT.COM dilokasi proyek, K berapa pasangan batu parit beton ini pak?? Lalu dijawab kami tidak tau, mengapa campuran adukan bapak ini terlalu banyak pasirnya dan mana semennnya, lalu pekerja itu terdiam dan langsung istrahat.Ketika ditanya siapa pemilik proyek , kami tidak tau pak ,lalu ditanya kembali pekerja,  kalau bapak tidak tau pemilik proyek yang bapak kerjakan, lalu siapa yang menggaji bapak? Lalu pekerja terdiam sambil menikmati rokoknya.Dari analysa wawancara dilapangan dengan pekerja proyek, terkesan sudah didoktrin pemilik proyek agar tidak memberitahukan siapa pemilik proyek yang dikerjakan.
Salah seorang pekerja yang sedang memecah batu, mengatakan pada GLOBALSUMUT.COM, ini proyeknya pak Ucok dari Rantauprapat pak, dan dia berangkat kerantau, karena kami kan nanti gajian setiap hari Sabtu, katanya.(jhon)

Posting Komentar

Top