0
MEDAN | GLOBAL SUMUT- PT Pertagas melaporkan kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho bahwa gas arun yang diperuntukkan bagi Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei sudah bisa beroperasi di kuartal ke empat tahun ini.

Laporan itu terungkap dalam sebuah pertemuan Direktur Enegeri Baru dan Terbarukan PT Pertamina (Persero), Yenni Andayani saat melakukan audiensi di rumah dinas Gubsu Jalan Sudirman 41, Kamis (21/5).

Yenni Andayani yang didampingi oleh SVP Gas dan Power Djohardi Angga Kusumah, Vice President Gas dan power Commersialization, Ginanjar, dan Presiden Direktur, Jugi Prajogio. Gubsu didampingi Plh Sekda, Sabrina, Kepala Bappeda Sumut, Arsyad Lubis, Kepala Dinas Pertambangan Edy Salim.

Gubsu menekankan agar Pertagas merealisasikan segera gas untuk kebutuhan industri, baik untuk KIM dan KEK Sei Mangkei. Selama ini, katanya, pasokan gas Arun sudah masuk ke PLN. Maka untuk industri bisa disegerakan juga. Karena, kata Gubsu, krisis gas yang terjadi di industri Sumut sudah lama dirasakan kalangan industri.

"Memang energi gas sudah lama krisis di Sumut. Itu kita prihatinlah. Kekurangan pasokan gas membuat pertumbuhan industri kita lamban. Padahal dari sisi potensi, kita memiliki banyak potensi industri. Namun saya yakin, pemerintah pusat akan terus memihak kita, dan kita siap mendukung terhadap semua industri yang mau digarap investor di Sumut ini," kata Gubsu.

Berdasar laporan dari Pertamina, kebutuhan gas untuk KEK Sei Mangkei sebesar 75 MMSCFD. Dari jumlah itu, katanya, 40 MMSCFD untuk kebutuhan KEK Sei Mangkei dan selebihnya untuk keperluan listrik di kawasan itu juga.

Operasional gas arun itu bisa teraliri pada Oktober namun awalnya direncanakan pada Juni. Dalam prosesnya, ada kendala yang dihadapi seperti pembebasan lahan. Pemprovsu sudah menyelesaikan pembebasan lahan dan tinggal menunggu pembiayaan yang dilakukan oleh PT Pertamina.

Dalam pertemuan itu juga, Gubsu berharap agar PT Pertamina juga membersihkan bangunan-bangunan yang sudah berdiri di areal pipa. Proses pembangunan pipa yang sudah diselesaikan sampai saat ini sudah 68%.

Tahun yang akan datang kebutuhan gas untuk industri di Sumut sebesar 200 MMSCFD. Sedangkan tahun ini sekitar 85 MMSCFD berasal dari PLT Gas dari Sicanang dan 25 MMSCFDPN Gas. Jadi ada sekitar 110 MMSCFD.

Dalam waktu dekat, Pemprovsu sebagai fasilitator juga akan membahas menyosialisasikan soal harga gas yang sampai saat ini belum menemukan harga kesepakatan. PT Pertagas beranggapan bahwa harga yang ditawarkan sudah murah sedangkan bagi pelaku industri harga tersebut terlampau mahal.

"Pemprovsu berharap ada kepastian untuk berapa besarnya pasokan untuk Sumut. Kalau tahun ini ada 200 MMSCFD, tahun depan berapa untuk Sumut? Kalau dari Pemprovsu sih maunya secepatnya," ujar Gubsu.

Dalam pertemuan itu, Andayani mengatakan kedatangannya sebagai bentuk kesiapan Pertamina dalam memasok gas di wilayah Sumut dan Aceh. "Kami siap untuk memasokkan gas ke wilayah Sumut, khususnya untuk KIM dan KEK Sei Mangkei," ujarnya.

Ia mengatakan gas yang akan masuk ke kawasan industri itu nantinya merupakan gas dari Arun yang pipanya ditarik dari Belawan. "Jadi kita masih khusus untu KIM dan KEK Sei Mangkei dengan pipa antara 250 sampai 300 mm. Untuk pipa ke arah KIM kuartal ke 4 sudah bisa beroperasi," katanya.

Untuk itu, ia berharap kerjasama dengan pemerintah daerah seperti pembebasan lahan yang sudah rampung. Selain itu, ucapnya, juga dalam hal energi terbarukan. "Terimakasih soal pembebasan lahannya pak. Biasanya pembebasan lahan awalnya ada komplain seperti soal harga. Pada intinya kami akan mengembangkan wilayah KIM dan KEK Sei Mangkei itu sendiri," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Operasi PT Pertagas mengatakan, saat ini dikerjakan ruas pipa terusan dari Pipa Arun-Belawan hingga ke Kawasan Industri Medan dan KEK Sei Mangkei. Pipa sepanjang 156 kilometer (km) ini ditargetkan rampung pada Juni tahun ini. Selanjutnya pipa akan diperpanjang hingga mencapai Kuala Tanjung. Namun belum diketahui berapa volume gas yang akan di pasok ke industri di Sumut. Hanya saja Pertagas mengestimasi bahwa kebutuhan gas untuk industri di Sumut mencapai hingga 250 mmscfd. Sedangkan untuk kebutuhan PLN, Pertagas menyebutkan jumlah yang akan dipasok sebesar 98 MMSCFD PLTGU Belawan.(ulfah)

Posting Komentar

Top