0
DSC01184
LABUHAN | GLOBAL SUMUT-Aksi penyeludupan di dermaga TPI Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan tepatnya Blok J (Tak jauh dari dermaga BPPP-red) terus berlangsung. Pelabuhan tikus toritarial Pemko Medan itu dijadikan transit barang-barang asal luar negeri seperti bawang merah, daging sapi, pakaian monza, minuman keras, dan minyak mentah (kondensate). Anehnya hingga sampai saat ini penguasa Pelabuhan Syahbandar Pelabuhan Utama Belawan terkesan tutup mata. Senin (30/11/2015).    
      
Tiga bulan terakhir di Pelabuhan tikus itu aksi penyeludupan minyak mentah dan limbah B3 berjalan mulus. Kabarnya kegiatan yang merugikan Negara tersebut dibeking oknum berseragam loreng yang bekerjasama dengan oknum Otoritas Pelabuhan (OP) dan oknum KPLP.

Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas illegal di Pelabuhan tikus itu berlangsung malam hari. Barang-barang seludupan diangkut kapal ikan melintasi laut Belawan dan menuju ke paluh Pegatalan Nelayan Indah. Dari laut Belawan kapal ikan yang mengangkut barang seludupan dikawal oknum berseragam loreng dan melintasi pos Kamla. Sementara petugas KPLP dan Bea Cukai yang mondar mandir di laut Belawan seakan tak melihat kapal ikan yang melintas di depan mata mereka.

“Mulusnya aksi penyeludupan barang luar negeri dan minyak condenasate serta limbah B3 tersebut tak terlepas dari keterlibatan petugas lapangan. Sangat aneh jika petugas di Pos Kamla, petugas KPLP dan Bea Cukai tak melihat kapal ikan yang membawa barang illegal. Oleh karenanya kita akan melaporkan masalah ini ke Presiden RI Joko Widodo melalui tim Pos Pera (Posko Perjuangan Rakyat) Kecamatan Medan Labuhan. Kita berharap Komandan Kamla, Kepala Bea Cukai, dan Kepala Syahbandar Pelabuhan Belawan dicopot dari jabatannya”.

Demikian dikatakan aktivis Medan berinisial AA saat ditemui di tempat kediamannya. Senin (30/11/2015).            

Kabar yang berkembang di lapangan, barang-barang illegal yang diseludupkan melalui kapal ikan nelayan milik Zul yang bekerjasama dengan S. Barang-barang tersebut diangkut mobil cold diesel dan mobil tangki ke penimbunan di simpang seruway Kelurahan Pekan Labuhan. Setelah aman, barang-barang itu dilangsir ke pemesan.

Sementara minyak kondensate digunakan untuk oplosan minyak solar dan dijual ke industry. Sedangkan limbah B3 diangkut ke daerah Pauh Kecamatan Hamparan Perak untuk didaur ulang dan selanjutnya dipasarkan ke masyarakat.
Kasi penindakan dan Penyelidikan Bea Cukai Belawan Jefry ketika dkonfirmasi wartawan mengaku tidak tau.  “Kita tidak mengetahui hal itu dan kita baru dengar ini. Pihak kita akan segera menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan”. Kata Jefry.  (RHD)         

Posting Komentar

Top