MEDAN | GLOBAL SUMUT-Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir bersama Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi meluncurkan aplikasi Sipaten (Sistem Informasi Kepangkatan Tenaga Dosen).

Peluncuran aplikasi online bagi dosen tersebut dilaksanakan pada acara silaturahmi dan pembinaan mahasiswa program Bidikmisi Kopertis Wilayah 1 Sumatera Utara dan launching Sistem Informasi Kepangkatan Tenaga Dosen (Sipaten) di Pardede Hall Medan, Sabtu (20/5/2017).

Hadir Dirjen Kelembagaan Patdono Suwigjo, Dirjen Belmawa Intan Ahmad, Koordinator Kopertis Wilayah 1 Sumut Prof Dian Armanto, Rektor USU Prof Runtung Sitepu, Rektor UMSU Agussani, Ketua Yayasan Perguruan Darma Agung Ny Sariati Br Pardede, serta sejumlah rektor dari pimpinan perguruan tinggi lainnya.

Gubsu Erry Nuradi mengatakan, bahwa sejak dilaunchingnya Sipaten, para dosen dengan mudah melakukan kenaikan pangkat jabatan melalui aplikasi online. “Dengan Sipaten maka para dosen sangat terbantu untuk melakukan kenaikan pangkat jabatan,” katanya.

Pada kesempatan silaturahmi tersebut Gubsu juga yakin nantinya para dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta lebih memiliki waktu berkualitas dalam mendidik para mahasiswa.

Lebih lanjut Gubsu menyatakan, bahwa mahasiswa program Bidikmisi Kopertis Wilayah 1 Sumut, memotivasi para mahasiswa kurang mampu melanjutkan pendidikannya. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan hukum Pendidikan, BAB VI, pasal 46 ayat 2 yang menyatakan bahwa badan hukum pendidikan wajib mengalokasikan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi dan atau peserta didik 20 persen dari jumlah peserta didik termasuk Bidikmisi.

Menurut Gubsu Erry, program Bidikmisi merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang pelaksanaannya sudah dimulai sejak 2010. “Sampai tahun 2016 ini tercatat lebih dari 352 ribu mahasiswa yang telah memperoleh bantuan biaya pendidikan Bidikkmisi,” jelasnya.

Lebih lanjut Gubsu juga memaparkan, dari jumlah tersebut sebanyak 87 ribu telah menyelesaikan pendidikannya. “Kita semua tahu program Bidikmisi sungguh program yang mulia. Dilihat dari tujuannya Bidikmisi untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akedemik baik,” jelas Tengku Erry.

Sementara Koordinator Korpertis Wilayah 1 Sumut Dian Armanto mengatakan, Bidikmisi memberi bantuan biaya pendidikan kepada calon/mahasiswa yang memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan program diploma/sarjana sampau selesai dan tepat waktu.

Dengan Bidikmisi diharapkan dapat meningkatkan prestasi mahasiswa baik pada bidang kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler. “Program Bidikmisi juga diharapkan dapat menimbulkan dampak positif bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk meningkatkan prestasi dan kompetitif,” jelasnya.

Dengan mengambil momen hari Kebangkitan Nasional Dian Armanto mengatakan bahwa Korpertis saat ini membina 264 perguruan tinggi diantaranya 33 universitas dan 16 politeknik dan diharapkan kedepan akan bertambah jumlah politeknik lainnya sesuai dengan harapan Menristek Dikti.

Selain itu dari 22 PTS, Dian mengatakan 11 sudah terakreditasi B dan 11 lagi akreditasi C. “Target Korpertis bahwa tahun 2019, ada satu PTS yang terakreditasi A,” ujarnya.

Sementara Menristek Dikti Mohammad Nasir mengatakan keprihatinannya terhadap jumlah tamatan sarjana yang masih minim, karena berdasarkan prediksinya bahwa di tahun 2030 diperkirakan jumlah sarjana dan diploma sebesar 13 persen sedangkan Malaysia saat ini sudah 22 persen dan ini adalah ancaman serius dalam merebut lapangan kerja.

Oleh karena itu, Nasir mengharapkan, agar para Rektor dan Direktorat terus memajukan dan berjuang meningkatkan mutu pendidikannya. Agar tak hanya menambah lulusan sarjana melainkan mutu dari para lulusan kedepannya.[rs]